ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kawasan Perbatasan Patut Jadi Beranda Negara

November 13, 2009 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Perlu ada perubahan paradigma memandang kawasan perbatasan di Kalimantan Timur, khususnya kawasan tengah dan utara. Geografi yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia selayaknya menjadikan kawasan perbatasan itu sebagai beranda Negara.

Perkampungan di perbatasan Kaltim

Perkampungan di perbatasan Kaltim

Yang terjadi saat ini masyarakat di perbatasan masih banyak hidup dalam ketertinggalan dengan kualitas hidup yang masih sangat memprihatinkan. Ini adalah satu dari berbagai persoalan yang terus diperjuangkan  Gubernur Kaltim H Awang Faroek untuk mendapatkan solusi terbaiknya.

“Kawasan perbatasan perlu mendapat perhatian serius. Kawasan perbatasan seharusnya menjadi beranda Negara dan untuk itu perlu ada terobosan kebijakan dari pemerintah pusat untuk mendukung program yang sudah direncanakan Pemprov Kaltim,” kata Awang Faroek, pekan lalu.

Saat ini, Pemprov Kaltim masih menemui kendala untuk mengembangkan kawasan perbatasan, khususnya pada Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), Sebatik, Simenggaris, Long Midang, Long Nawang dan Long Pahangai terkait belum adanya pengesahan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) yang sesuai kebutuhan rencana strategis pengembangan Kaltim.

Padahal pelaksanaan program PKSN diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut. Kondisi sulit mendapatkan bahan kebutuhan pokok atau harga kebutuhan pokok masyarakat yang terlampau mahal tidak akan ditemui lagi karena jalur-jalur transportasi yang terbuka dan arus perdagangan yang tertata rapi lewat program tersebut.
“Jika revisi RTRWP  bisa segera disahkan dengan dukungan yang baik terhadap rencana strategis pembangunan Kaltim, saya yakin perlahan persoalan-persoalan itu akan bisa kita atasi. Tentu tetap dengan dukungan masyarakat,” imbuhnya. (vb-03)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.