ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Inflasi Kaltim pada Februari Berada di Bawah Inflasi Nasional

March 4, 2013 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA –  vivaborneo.com, Tingkat inflasi di Provinsi Kaltim pada  bulan Februari 2013 sebesar 0,57 persen atau berada di bawah tingkat inflasi nasional yang berada  pada angka sebesar 0,75 persen. Tingkat inflasi Kaltim yang berada di bawah inflasi nasional ini dapat dikatakan sebagai prestasi, karena selama tiga tahun berturut-turut inflasi Kaltim selalu berada di atas  tingkat inflasi nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim,  Johny Anwar menjelaskan, tiga kota pembentuk inflasi di Kaltim yaitu Samarinda sebesar 0,68 persen, Balikpapan sebesar 0,54 persen dan Kota Tarakan sebesar 0,28 persen.

“Benar, baru bulan ini Kaltim mengalami inflasi dibawah inflasi nasional.  Sehingga sampai pada bulan Februari 2013 inflasi kalender Kaltim mencapai 2,29 persen sedangkan inflasi year on year sebesar 6,03 persen,” jelasnya.

Inflasi di Kaltim dipicu oleh Kelompok Pengeluaran secara berurutan terjadi pada kelompok bahan makanan, makanan jadi,minuman, rokok dan tembakau. Urutan berikutnya adalah kelompok perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan rekreasi serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Menurut Johny, sebenarnya sangat optimistis jika inflasi ini dapat dipertahankan dengan menurunkan tingkat konsumsi bahan makanan yang berasal dari luar Kaltim dan menggalakkan produksi bahan makanan  yang di hasilkan di  dalam provinsi Kaltim.

Sementara inflasi nasional terbentuk karena 60 kota di Indonesia mengalami inflasi sedangkan enam kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,78 persen dan di kota Jayapura sebesar 1,15 persen.

“Inflasi tertinggi untuk kelompok komoditi  di Kaltim adalah bahan makanan sebesar 1,16 persen, sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar minus 0,43 persen,” jelasnya. (vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.