ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pelayanan KB Pasca Persalinan Masih Rendah

March 8, 2013 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA –  vivaborneo.com, Berasarkan hasil laporan yang diperolah Perwakilan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Kaltim terhadap pelayanan KB  pasca persalinan dan pasca keguguran rumah sakit masih rendah.

Terhitung dari 49 rumah sakit di Kaltim baik rumah sakit pemerintah maupun swasta hingga periode desember 2012  sebanyak 27.912 orang yang melahirkan, sedangkan yang ber-KB hanya 10.108 orang atau hanya 36,21 persen.

Masing-masing untuk kontrasepsi  melalui MOW (medis operasi wanita) sekitar 1.939 peserta dan IUD (intrauterine device/spiral) 1.524 peserta, Implant 180 peserta dan MOP (medis operasi pria) 25 peserta, suntik 1.808 peserta dan Pil 656 peserta serta kondom 2.995 peserta.

“Kalau melihat laporan pasca persalinan dan pasca keguguran dari rumah sakit, maka BKKBN akan meningkatkan kerjasamanya dengan semua rumah sakit di Kaltim,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Jufri Yasin pada Pertemuan Peningkatan Pencapaian Akseptor MKJP Pasca Peralinan dan Pasca Keguguran di Samarinda, Kamis (7/3).

Menurut dia, pihaknya telah memberikan bantuan Laparascopi sebanyak tujuh unit bagi rumah sakit pemerintah maupun swasta. Bahkan, Rumah Sakit Siaga Ramania Samarinda dipilih sebagai Center of Exellence pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi.

Program KB nasional diarahkan untuk mengendalikan tingkat kelahiran melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB. Terutama melalui peningkatan jejaring pelayanan KB dan kesehatan reproduksi kepada seluruh mitra kerja.

Upaya tersebut melalui meluasnya jaringan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi dengan sektor terkait  dan organisasi profesi, kemasyarakatan dan keagamaan. Terutama meningkatkan jaringan monitoring kualitas pelayanan medis dan KB.

“BKKBN telah melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan peran rumah sakit dalam pelayanan KB berkualitas khususnya pelayanan KB jangka panjang atau Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) baik MOW, MOP, IUD maupu Implant,” jelas Jufri.
Dalam pertemuan peningkatan pencapaian akseptor baru khusus MKJP KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada RSUD dr Kanujoso Djatiwobowo Balikpapan atas penyampaian pelaporan pasca persalinan dan pasca keguguran serta peningkatan pelayanan akseptor baru KB MKJP serta RSU Pupuk Kaltim sebagai peserta Persi Award-IHMA 2012 kategori Hospital Family Planning Project. (vb/mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.