ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PMTS Tetap Program Utama Penanggulangan AIDS

March 26, 2013 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Kaltim, Jurnanto mengaskan, Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) boleh dibilang masih tetap menjadi program utama penanggulangan AIDS. Sebab, riwayat HIV AIDS dikelompokan sebagai penyakit menular seksual atau penyakit menular kelamin yang penyebarannya sudah masuk keberbagai lini kehidupan.

“Meskipun tidak hanya ditularkan dengan itu (berhubungan seksual tidak aman,Red). Tapi asal usulnya begitu, sehingga masih dibahas sebagai penyakit menular seks dan penyebarannya sangat tinggi. Jika dulu hanya mengancam para pekerja seks komersil, sekarang sudah sudah merambah pada ibu rumah tangga termasuk anak yang notabene tidak pernah kemana-mana,” ujarnya sesaat setelah membuka Pertemuan Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan/Pengambil Kebijakan Prov untuk Program PMTS, di Samarinda, Selasa (26/3).

Pertemuan lokakarya yang digagas KPAP Kaltim ini berlangsung dua hari dengan peserta para pemangku kepentingan terkait diantaranya pengelola lokalisasi di Samarinda. Lokakarya menghadirkan berbagai narasumber seperti unsur Dinas Kesehatan Kaltim, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nahdatul Ulama (NU), danPerkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Hal yang menjadi fokus PMTS penanggulangan melalui distribusi kondom diberbagai tempat beresiko, maupun mereka yang terindikasi sebagai Orang Dengan HIV AIDS (ODHA). Secara teknis, baik unsur KPA, NU, BKKBN dan PKB, termasuk unsur kesehatan di Puskesmas selalu menyediakan kondom bagi orang terindikasi sebaga ODHA maupun mereka yang biasa melakukan seksual beresiko.

Intinya, kata dia, bagaimana menyadarkan masyarakat untuk biasa menggunakan kondom. Selain dianggap masih mampu menanggulangi penularan HIV AIDS melalui transmisi seksual, juga menjadi cara efektif merencanakan kelahiran. Itu sebabnya, pada pelaksanaannya juga melibatkan BKKBN sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) PMTS.

“Beberapa Negara yang melakukan program distribusi kondom berhasil menekan kasus baru HIV AIDS. Utama bagi pengguna seks beresiko. Ya, mudah-mudahan dalam beberapa tahun kedepan sudah ada hasil yang dipetik, mampu menekan kasus baru,” sebutnya.

Menurut Jurnanto, program tersebut masuk dalam target capaian MDGs 2014. Yakni zero new infection (tidak ada kasus infeski baru), zero discrimination (tidak ada diskriminasi bagi ODHA),zero related deaths karena ODHA. Berkaitan itu, pihaknya mengajak keterlibatan unsur masyarakat seperti kader Posyandu untuk memberi pemahaman kepada ibu rumah tangga untuk biasa menggunakan kondom.

Terkait pertemuan tersebut, pihaknya menaruh harapan besar pengelola lokalisasi bisa menyediakan kondom melalui outlet ditempatnya masing-masing. Kemudian pihak PKBI, NU dan unsur masyarakat terkait lainnya, termasuk institusi kesehatan agar selalu membawa kondom, agar saat menjumpai ODHA  dapat segara didistribusikan.

Sekadar informasi, hingga akhir Desember 2012 tercatat kasus HIV mencapai 2.695 orang, statusnya meningkat menjadi AIDS 776 orang, dan meninggal karena HIV AIDS 404. Dari angka itu, Balikpapan paling banyak kasus mencapai 354 orang, Samarinda 258 orang dan Tarakan 85 orang atau boleh dibilang HIV AIDS menjadi penyakit yang rentan terjadi di Perkotaan. (vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.