ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ganti Gula Tebu dengan Gula Aren

December 12, 2009 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

Umumnya mereka tidak memakai gula pasir untuk pemanis sehari-hari. Bukan karena gula aren berlimpah di sekeliling mereka, tetapi mereka lebih memilih gula aren karena khasiat, rasa dan aromanya yang cenderung tidak tergantikan oleh gula lainnya. Sejak lama  nenek moyang kita telah menggunakan gula aren dalam masakan sehari-hari. Sayur asem  hanya sedap kalau memakai gula aren. Rujak dan gado-gado tidak akan disebut demikian kalau tidak memakai gula jawa atau gula merah ini. Bahkan meminum gula aren yang dilarutkan dalam air putih merupakan kebiasaan yang umum di desa. Minuman ini memiliki kelebihan, selain menimbulkan tenaga, juga dapat menghilangkan sakit pinggang dan pegal-pegal. Bahkan minuman khas Jawa barat seperti bajigur dan bandrek menggunakan gula aren sebagai campuran wajib untuk pemanisnya.

Orang-orang tua kita telah lama hidup dengan gula sehat dan tidak perlu mempertaruhkan kesehatan dengan gula pasir yang berasal dari tebu dan harus melalui proses yang tidak menyehatkan. Mereka juga telah memakai gula aren untuk segala jenis pemanis dan penggurih masakan di rumah.

Sampai kini gula aren dipakai orang dalam makanan berbagai masakan dan penganan tradisional. Pempek, dodol atau jenang, kue apem, kue codot, jojorong, klepon, kue tutun atau dodol cina, wajid, kue ali, cucur, lupis, dodongkol, teng-teng, awug, cendol, dan pastinya aneka jenis kolak.

Gula aren selama prosesnya tidak menggunakan bahan-bahan kimia, makanya gula aren juga berhak menyandang gelar sebagai gula organik. Palm Sugar is Organic Sugar. Beda dengan gula pasir, gula putih yang dibuat dari tebu, dalam proses pembuatannya banyak digunakan bahan-bahan kimia untuk proses pengendapan kotoran, proses pemutihan dan proses kristalisasi gula.

Makanya pada zaman sekarang ini, dimana konsumsi pemanis kita banyak menggunakan gula putih dan sudah meninggalkan gula aren, menjadi sebab sehingga penyakit diabetes umum dan biasa terdengar menjangkiti kita. Tidak perduli orang kaya atau miskin. Padahal jaman dulu ketika konsumsi pemanis banyak menggunakan gula merah, penyakit diabetes  sangat langka.

Sekarang telinga kita seakan sudah biasa mendengar penyakit diabetes, kandungan gula darah yang tinggi, dll., yang merupakan serentetan akibat dari kebiasaan yang beresiko karena konsumsi gula non organik.

Makanya di jaman gini, apa-apa semakin sulit, harga-harga semakin mahal, harga kesehatan semakin mahal sebaiknya kita merubah pola konsumsi pemanis kita dengan menggunakan pemanis yang aman. Bergantilah dengan menggunakan pemanis dari gula aren atau palm sugar atau gula organik.

Gula  aren berasal dari sadapan pohon Enau (Arangapinnata) termasuk jenis palma, berakar kuat dan menjalar ke mana-mana. Enau mempunyai banyak manfaat bagi manusia, antara lain: dari kelopak bunga jantan dapat menghasilkan nira sebagai bahan untuk gula aren, buahnya dapat dibuat kolang kaling untuk campuran makanan dan minuman.

Ijuknyadibuat pengrajin menjadi kesed dan sapu. Enau yang sudah berusia 10-15 tahun dapat menghasilkan nira sebanyak 8 liter tiap hari dan bila dimasak dapat menghasilkan 25-35 kilogram kolang-kaling. Hampir di sepuruh pulau Kalimantan dapat ditumbuhi pohon enau ini dan masing-masing daerah mampu mengolah nira manjadi gula yang bermutu tinggi.

Penyakit Yang Dapat Diobati dengan terapi gula aren ini cukup banyak, diantaranya
Demam;
Bahan: 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren.
Cara membuat: dicampur dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum biasa.

Sakit Perut
Bahan: 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren, asam yang telah
masak secukupnya.
Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai
merata, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum biasa.

Sulit Buang air besar
Bahan: 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren.
Cara membuat: dicampur dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: diminum biasa.

Setelah mengetahui manfaat gula aren ini, pantaslah kita mulai beralih dan membiasakan diri untuk mengganti posisi gula tebu yang terkenal sebagai penyebab diabetes melitus dan sebagai bahan penyumbang inflasi bagi Indonesia karena seringnya kita impor.(vb-01/foto;infoberita.com)


Share this news

Respon Pembaca

Satu Komentar untuk "Ganti Gula Tebu dengan Gula Aren"

  1. Darmaji on Sat, 9th Jan 2010 8:27 am 

    Saya setuju kita kembali ke alam. Dengan makin instannya kehidupan kita saat ini beserta sarananya maka pengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan begitu terasa. Contohnya trend penderita Diabetes sekarang bukan monopoli kaum pensiunan tetapi justru yang masih usia produktif 30-40an tahun.

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.