ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kerajinan Kaltim Harus Siap Bersaing di Pasar Bebas

December 16, 2009 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Kaltim masih memiliki potensi besar dalam hal peningkatan ekspor   dari sektor kerajinan tradisional. Karena itu, Kaltim harus siap dengan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk mendukung kualitas produk  yang lebih baik dan berdaya saing.

“Persaingan di era pasar global akan semakin ketat. Oleh sebab itu, para pelaku usaha sektor kerajinan di Kaltim harus siap dengan kondisi tersebut. Kualitas dan kemasan produk harus   ditingkatkan, demikian juga kualitas SDM-nya harus terus ditingkatkan,”  kata Wakil Gubernur H Farid Wadjdy saat Pengukuhan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim Dra Hj E. Amelia Suharni Faroek di Gedung Serba Guna UPTD Pusat Pengembangan Promosi Kerajinan (P3K) Kaltim, Sabtu (12/12). Bersama pengurus Dekranasda yang baru Hj Amelia Suharni Faroek akan mengawal perjalanan Dekranasda Kaltim periode 2008-2013.

Mewujudkan harapan itu memang tidak mudah. Sebab semua Negara pastinya akan saling berlomba untuk menciptakan produk-produk yang berkualitas agar bisa diterima konsumen pasar global. Kepada jajaran Dekranasda Kaltim Farid Wadjdy mengingatkan pentingnya kordinasi dan komunikasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Hal itu perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian harapan agar produk-produk kerajinan tradisional Kaltim bisa cepat  diterima pasar internasional dan pasar dalam negeri.

“Kerjasama perlu terus digalang, salah satunya dengan UPTD P3K ini. Begitu juga dengan lembaga-lembaga terkait lainnya. Para perajin harus mendapatkan manfaat maksimal dari kordinasi dan komunikasi yang dilakukan, mungkin dalam hal kualitas produk, manajemen keuangan atau  manajemen pemasarannya,” jelas Farid Wadjdy.

Data ekspor kerajinan Kaltim 2009 mengalami peningkatan menjadi 41 juta U$. 2008 nilai ekspor kerajinan Kaltim masih sekitar 32 juta U$. Meski demikian, peningkatan tersebut  masih dianggap belum  maksimal mengingat nilai ekspor Kaltim (minus migas) jumlahnya mencapai 8,5 miliar U$.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim Yadi Sabianoor menjelaskan saat ini ada 4.212 unit usaha kerajinan di Kaltim dengan serapan tenaga kerja 13.237 orang. Nilai investasi terserap sekitar Rp72,12 miliar. Diantara jenis kerajinan tradisional yang masih mungkin dikembangkan  dan sangat potensial di pasar global  adalah furniture dengan kemasan etnik-etnik tradisional. Sebagian besar furniture tersebut dikerjakan di Kutai Barat, Samarinda dan produk akhir kemasanya di Balikpapan. Produk furniture ini sangat potensial untuk menembus pasar eropa maupun Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan. (vb-03)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.