ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ikan Haruan yang Mulai Jarang di Pasaran

July 12, 2014 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

 

SAMARINDA, vivaborneo.com, Ada ungkapan baru jika anda ke Kota Samarinda yaitu “Belum ke Samarinda jika belum mencicipi nasi kuning”.  Nasi kuning di Samarinda tidak saja disajikan pada pagi hari untuk sarapan, tetapi  juga telah menjadi santapan untuk makan malam maupun saat sahur ketika bulan puasa.

ikan haruan (ist)

Kampung Nasi Kuning disebatkan kepada warga di Jalan Ahcmad Dahlan dan Lambung Mangkurat, Sungai Pinang dengan penjual nasi kuning terbanyak di sepanjang jalan, baik pagi maupun malam hari.

Nasi kuning yang dijajakan memiliki lauk yang berbeda dengan di daerah lain. Biasanya lauk yang khas adalah Ikan Haruan atau Gabus (Channa striata) sisanya bervariasi antara lain ayam, daging, telur, udang sungai (udang galah), hati ayam, hingga ceker ayam pun tersedia.

Namun, ikan haruan atau gabus kini harganya “selangit” yaitu mencapai Rp50.000-70.000 per kilogram (kg). Padahal beberapa tahun lalu harga ikan Haruan di pasar tradisional hanya Rp25.000-35.000.

Harga selangit ini tidak menjamin ikan haruan tersedia. Ikan haruan sering kosong di pasaran. PAdahal ikan haruan ini menjadi lauk yang pas dank has bagi nasi kuning.

“Kurang tahu juga kenapa ikan haruan ini sering kosong. Pasokan ikan air tawar ini sering habis sebelum sampai ke pedagang. Kemungkinan ikan haruan dari Kaltim dikirim ke luar provinsi,” ujar Ampi  (35 th), pedagang ikan keliling.

Ikan Toman yang memiliki corak kuning keemasan juga cantik dipelihara dalam akuarium. (foto:ist)

“Bagi orang yang sering makan ikan haruan, ketika menyantap ikan toman pasti tahu bedanya. Selain dagingnya kenyal, seratnya juga lebih besar dari ikan haruan,” ujar Hj.  Iyam, seorang pedagang nasi kuning di sekitarJalan Lambung Mangkurat.

Ikan haruan atau gabus ini kini “naik kelas”. Setelah dijadikan berbagai macam masakan, juga diolah menjadi dendeng, abon serta masakan asam manis yang dibungkus dalam kemasan menarik dan tahan lama.

Lewat pemberitaan, masyarakat Indonesia ternayat telah mengetahui akan kelezatan ikan haruan ini. Selain lezat, ikan haruan juga berkhasiat untuk pengobatan luka dalam seperti ibu yang habis melahirkan ataupun penyakit dalam lainnya. Diketahui juga ikan haruan yang memiliki kandungan albumin  dan asam amino sangat tinggi dapat mempercepat penyembuhan luka dalam dan penyembuhan patah tulang.

Ini membuat ikan haruan sering dikirim antar pulau dengan harga lebih tinggi daripada dijual di pasar tradisional. Nah, jika anda berkunjung ke Samarinda, jangan lupa untuk mencicipi nasi kuning pada padi dan malam hari, tentu dengan lauk ikan haruan.

Melihat potensi yang begitu besar peluangnya, tidak salah jika ada pembibitan, dan pembesaran sertra budidaya ikan haruan secara besar-besaran yang mengusung konsep modern. Anda yang berminat membudidayakannya? (vb/yul/foto:istimewa)

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.