ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Prajurit TNI harus Sinergikan Pertanian Tradisional dan Modern

August 1, 2015 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Share this news

VIVIABORNEO.COM,  Para prajurit yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian modern, hendaknya dapat mensinergikan antara pertanian tradisional yang dimiliki oleh petani dengan pertanian modern yang selalu mengikuti perkembangan jaman.

Kasrem 091/ASN Letkol Handoko Nurseta menyerahkan piagam penghargaan kepada Kepala Bapeltan Kaltim, H. Syarfiddinn.

Demikian sambutan tertulis dari Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma yang dibacakan oleh Kepala Staf Korem (Kasrem), Letkol Handoko Nurseta saat penutupan Pelatihan Kader Pertanian Budidaya Padi, Jagung dan Kedelai bagi Danramil, Babinsa dan Balak Aju di jajaran Korem 091/ASN, Sabtu sore (1/8).

Ditambahkan Handoko, tantangan pertanian di lapangan nantinya semakin komplek karena petani telah memiliki pengalaman dan keterampilan yang didapat secara terus menerus secara turun temurun. Sehingga, mungkin akan sulit menerima pengetahuan baru dari para anggota yang telah mengikuti diklat dan pelatihan ini.

“Walau telah memiliki pengalaman, namun petani tradisional perlu pendampingan dari para prajurit karena masih banyak petani yang mengabaikan cara pengolahan tanah, pemilihan pembibitan, pemupukan dan pengendalian hama serta penyakit secara tidak benar,” tegasnya.

Komitmen TNI di seluruh Indonesia terutama di seluruh Kaltim, ujarnya siap menyukseskan program swasembada pangan yang telah dicanangkan Pemerintah Pusat, dalam tiga tahun ke depan atau pada 2017 mendatang.

Handoko berharap para peserta yang telah menyelesaikan pendidikan pertanian ini dapat menularkan ilmu dan pengetahuan yang didapat baik teori maupun praktek lapangan.

Selama  lima hari, para prajutir mendapatkan pengetahuan tentang  penentuan benih baik, pengolahan lahan, penanganan pemupukan, penyiangan, pengendalian hama atau penyakit serta penanganan pasca panen.

Selain itu, Kasrem juga mengingatkan bahwa TNI akan terus mengawal penyaluran pupuk bersubsidi agar dapat sampai kepada kelompok tani dengan tepat waktu dan tepat jumlah. Sehingga, pupuk yang akan diterima oleh petani dapat sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah diusulkan.

“Kami akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap pupuk bersubsini dari pemerintah untuk petani agar tidak ada penyimpangan dan kekurangan di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu,  Kelapa Badan Pelatihan Pertanian Provinsi Kaltim, Syarfiddin mengatakan pelatihan atau diklat untuk TNI di tahun 2015 ini hanya sampai angkatan IV saja. Program selanjutnya akan diprogramkan kembali di tahun 2016.

“Jumlah prajurit TNI yang akan mengikuti pelatihan diklat pertanian ini jumlahnya mencapai seribu orang lebih. Namun hingga angkatan empat, jumlah yang diluluskan  belum separuhnya. Semoga program ini dapat dilanjutkan di tahun 2016mendatang,” harapnya.

Menurut Syarfiddin pelatihan ini telah sesuai dengan standar kurikulum pembelajaran dari Kementerian Pertanian. Sebelum pelatihan ini dilaksanakan, sejumlah pengajar telah mengikuti pelatihan singkat tentang materi yang akan diberikan.

“Mungkin nantinya waktunya yang akan ditambah. Kalau secara teori dan paraktek lapangan, materi yang didapat para anggota TNI telah sesuai dengan standar nasional dari Kementerian Pertanian,” jelasnya. (vb/yul)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.