Fungsi Pelelangan Ikan Tengkayu II harus Dikembalikan

TARAKAN,VIVABORNEO,       Sejak tahun 1980-an hingga saat ini pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan(TPI) yang terletak di Jalan Gajah Mada sudah tidak berpungsi sebagai mana mestinya tempat untuk pelelangan ikan.

Para nelayan dan petambak nampaknya sudah tidak mengindahkan lagi apa pungsi TPI tersebut, sehingga mereka langsung mendaratkan ikannya dan langsung dijual kepada pengusaha cold storage.Kepala Unit Pelayan Tehnis(UPT) Pelabuhan Tengkayu II, Asmuni,S.Pi tidak bisa ditemui, namun melalui kepala Tata Usaha, Nursidik,S,Pi mengakui, bahwa memang TPI hingga saat ini tidak berfungsi karena para penyetor udang atau ikan langsung mendaratkan hasil tangkapannya ke perusahaan itu sendiri.

Data yang dihimpun oleh wartawan viva borneo, perusahaan yang menyewa dan berkantor diatas pelabuhan itu diantaranya, PT.MUSTIKA MINANUSA AURORA, PT SABINDO, PT NELAYAN BAROKAH, dan UD.BINA TAMBAK MANDIRI.

Pelabuhan TPI yang dibangun oleh pemerintah pusat yang miliaran itu, kini beralih fungsi, terbukti pada pelabuhan itu tidak terlihat adanya kegiatan bongkar muat barang, khususnya produk-produk perikanan masyarakat.

Dinas kelautan dan perikanan Kota Tarakan, melalui UPT Pelabuhan Tengkayu II    mengakui menyewakan kepada para pengusaha pendingin udang ekspor (cold storage).

Seharus pemerintah kota sigap dengan masalah ini dan membuatkan peraturan daerah agar income atau pemasukan daerah bisa bertambah melalui retribusi perikanan.

Tempat Peleleangan Ikan harusnya dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara nelayan dan pembeli, sehingga ikan-ikan dari nelayan dapat terserap oleh pasar dengan harga yang layak sesuai dengan penawaran tertinggi.

“Seandainya itu diatur dengan perda, itukan merupakan pemasukan ke kas daerah melalui retribusi perikanan dan udang, ” kata  Nursidik,S.Pi kepada wartawan Viva Borneo, Sabtu (5/12).(vb/waldy/yul)

---