ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Inflasi Kaltim Terkendali Walaupun masih Diatas Nasional

February 2, 2017 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

VIVABORNEO.COM, Kenaikan biaya perpanjangan Surat Tanda Nonor Kendaraan (STNK) serta “pedasnya” harga cabai rawit dan komoditas makanan seperti daging ayam pedaging menjadi  salah satu penyebab tekanan inflasi di Kalimantan Timur.Pada dua kota pembentuk inflasi Kaltim, Kota Samarinda mengalami inflasi sebesar 1,02 persen (mtm) atau secara tahunan sebesar 3,35 persen  (yoy). Sementara itu, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 1,08 persen (mtm) atau secara tahunan sebesar 5,48 persen  (yoy).

Dari dua kota tersebut, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bulan Januari 2017 tercatat sebesar 1,04 persen  (mtm),

“Capaian inflasi Kaltim pada awal tahun ini juga masih sama dengan kondisi periode sebelumnya yakn ilebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,97 persen (mtm) pada bulan Januari 2017,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Muhamad Nur, Rabu di Samarinda (1/2/2017).

Dilihat dari komponen pembentuknya, kelompok administered price atau komoditas yang harganya ditetapkan oleh pemerintah,  mengalami inflasi sebesar 1,84 persen (mtm) atau 8,21 persen (yoy), diikuti oleh kelompok volatile foods sebesar 1,10 persen  (mtm) atau 3,10 persen (yoy), dan terakhir kelompok core yang mengalami inflasi sebesar 0,75% (mtm) atau 3,35 persen (yoy).

Inflasi administered price sebesar 1,84 persen  (mtm) lebih disebabkan oleh kenaikan tarif listrik dan biaya perpanjangan STNK pada awal tahun 2017, termasuk ekspektasi kenaikan harga bensin akibat meningkatnya harga minyak dunia.

Sedangkan kenaikan harga cabai rawit dan daging ayam ras atau pedaging masih mendominasi dari sisi kelompok volatile food yang mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2016.

Selanjutnya, inflasi inti didominasi oleh kenaikan tarif pulsa ponsel dan kontrak rumah. Di sisi lain, penurunan harga tiket angkutan udara dan komoditas bahan makanan seperti bawang merah mampu menahan laju inflasi Kaltim bulan Januari 2017.

“Inflasi pada awal tahun 2017 relatif terkendali dan sesuai dengan target  inflasi nasional, yaitu 4%±1 persen  (yoy). Ini merupakan hasil koordinasi dengan Pemerintah Daerah bersama TPID serta Bank Indonesia dalam upaya pengendalian inflasi yang berfokus pada upaya menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi,” ujar Muhamad Nur. (vb/yul)

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.