ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pluralitas Kesukuan Indonesia menjadi Modal Pembangunan Bangsa

March 5, 2017 by  
Filed under Berita

Share this news

VIVABORNEO.COM, Pluralitas bangsa Indonesia yang sangat beragam harus terus dipertahankan dalam kondisi damai. Ratusan suku-suku yang ada dari Sabang hingga Merauke bukanlah menjadi pemisah namun sebaliknya menjadi perekat dan kekayaan Indonesia.Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi mengatakan jika dalam pembangunan Indonesia masyarakatnya masih mempersoalkan masalah suku, makan  nafas kebangsaan masih lemah dan tidak  mencerminkan ke-Indonesiaan.

Demikian dikatakan oleh Sekretaris Provinsi Kaltim, Rusmadi saat membuka Konferensi Kerja Daerah (Konferda) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kaltim di Samarinda, Sabtu (4/3/2017).

“Kita hidup di negara yang prular karena semua suku, agama, dan ras menjadi satu kesatuan karena memang disatukan dari semangat Bhineika Tunggal Ika,” ujar Rusmadi saat membuka   Konferda dengan tema “‘Melalui Raferda, Wartawan Kaltim Siap Perkokoh Pilar-Pilar Ke Indonesiaan”.

Rusmadi mengatakan banyak yang lupa bahwa dalam membangun maupun melakukan setiap pekerjaan bukan berwawasan kebangsaan, sehingga  yang terjadi adalah pengkotakan yang bias memicu perselisihan.

Indonesia memiliki 1.128 suku. Jadi, apapun yang kita kerjakan, jangan mengedepankan suku atau mempersoalkan suku karena jika kita ribut terus soal ini, sampai kapun pun tidak ada habisnya.

“Kondisi ini tentu tidak sesuai dengan semangat membangun Indonesia yang harus menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga apapun yang dikerjakan harus dengan semangat nasionalisme,” tegas Rusmadi.

Konferda PWI Kaltim dihadiri  oleh perwakilan PWI di Kaltim, diantaranya PWI Perwakilan Balikpapan, Bontang, Berau dan Paser. Konferda yang berlangsung sehari pernuh membahas program kerja 2017, kesejahteraan wartawan dan isu-isu media terkini.(vb/yul)

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.