ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jelang Ramadan, Stok Daging Aman

May 2, 2017 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Tidak kurang 16.056 ekor sapi setara 2.530 ton daging disediakan pemerintah dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh pada Mei dan Juni tahun ini.Ketersediaan itu melebihi dari kebutuhan yang diperkirakan mencapai 15.657 ekor sapi atau 2.468 ton daging.

Terkait ketersediaan daging sapi itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim H Dadang Sudarya saat mendampingi Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di Pasar Segiri Samarinda, Selasa (25/4).

Menurut dia, pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi ketersediaan produk peternakan bagi masyarakat memasuki hari besar keagamaan.

“Memasuki bulan puasa dan Idul Fitri kami sudah mengantisipasi ketersediaan daging sapi juga produk ternak lainnya,” kata Dadang.

Selain sapi juga disediakan kambing sekitar 9.775 ekor (132 ton) atau melebihi kebutuhan yang diperkirakan mencapai 9.395 ekor (127 ton daging kambing).

Termasuk ayam dipersiapkan mencapai 12.830.401 ekor atau setara 13.215 ton yang berarti melebihi kebutuhan yang diperkirakan sebesar 12.566.506 ekor (12.944 ton).

Pemerintah juga menyiapkan daging beku untuk sapi, kambing dan ayam masing-masing daging sapi 329.670 kilogram atau 329,7 ton dari kebutuhan 299,7 ton.

Sementara daging kambing beku 9.980 kilogram (10 ton) dari kebutuhan sebesar 9.073 kilogram atau 9,1 ton.  Daging ayam beku sebanyak 547.250 kilogram (547,3 ton) sedangkan kebutuhan mencapai 497,5 ton (497,5 kilogram).

“Selain sapi, kambing dan ayam, kita juga menyiapkan telur ayam sebanyak 2.831,88 ton dari kebutuhan sebesar 2.742,42 ton,” sebut Dadang.

Dia menambahkan sapi masih didatangkan dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Palu dan Jawa Timur (Jatim) mencapai 73,13 persen.

Kambing didatangkan dari Jatim, Palu dan Sulsel sekitar 56 persen sementara ayam ras dari Jatim dan Sulsel hanya 9,20 persen karena lokal mampu memproduksi sebesar 90,80 persen.

“Telur ayam kita datangkan dari Jatim dan Sulsel tapi hanya sekitar 44,50 persen. Sebab, lokal mampu memproduksi sebesar 55,50 persen,” ungkap Dadang. (mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.