ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kutim Kembali Gelar Imunisasi Massal Difteri

February 15, 2018 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

Sangatta- Menindaklanjuti penanganan kondisi luar biasa (KLB) difteri di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Pemkab Kutim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) selama Januari 2018 telah melaksanakan imunisasi massal bagi masyarakat usia 1-19 tahun secara gratis. Khususnya Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan yang telah ditemukan kasus difteri. Vasinasi massal dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap 1 di Januari, tahap 2 di Februari dan tahap 3 pada Agustus mendatang.

Dalam rapat evaluasi ORI (Outbreak Responze Immunization)  tahap 1 dan rapat koordinasi persiapan ORI tahap 2, di Aula Dinkes, Rabu, 7 Februari 2018 lalu, diputuskan bahwa pelaksanaan ORI tahap 1 khusus Kecamatan Teluk Pandan, Kaubun Bengalon dan tahap 2 untuk Sangatta Utara dan Selatan akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Februari 2018. Yaitu dimulai 21 Februari-15 Maret 2018. Sedangkan untuk penyelesaian vaksin di beberapa TK di Sangatta Utara dan Selatan akan dilaksanakan pada 19-20 Februari ini.

“Sasaran kali ini tidak hanya penduduk usia 1-19 tahun di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan saja, tetapi ditambah dengan Kecamatan Teluk Pandan, Kaubun dan Bengalon,” kata Kepala Dinkes dr Bahrani.

Rapat koordinasi dimaksud dihadiri Camat, Kepala UPT Puskesmas di Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Kaubun dan Bengalon, Perwakilan Disdik , BPBD , RSUD Kudungga dan lintas sektor lainnya.

Dijelaskan oleh Kadinkes, bahwa Kaubun, Teluk Pandan dan Bengalon juga bakal menjadi sasaran pelaksanaan vaksinasi massal dikarenakan ditiga kecamatan ini sudah ditemukan pasien suspek difteri yang dirawat.

Sebagai bentuk persiapan pelaksanaan ORI tahap 2, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yuwana Sri Kurniawati turut menyampaikan paparan. Selaku Ketua Pelaksana Tim Penanganan KLB Difteri Kutim, Yuwana banyak menjelaskan tentang mekanisme pelaksanaan imunisasi massal tahap 2 tersebut. Dalam paparannya Yuwana menyebut petugas yang terlibat membantu pelaksanan ORI tahap 1 sebanyak 150 orang. Mulai dokter, perawat, hingga bidan dari Puskesmas. Selain itu fasilitas dan SDM dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit swasta  dan pemerintah serta fasilitas kesehatan TNI-Polri juga turut mendukung kegiatan ini.

“Sementara itu kendala logistik vaksin sudah ada solusi. Yaitu adanya dropping vaksin dari Subdit Imunisasi Kementerian Kesehatan RI,” jelasnya. “Dari hasil konsultasi dan konsolidasi ke Kemenkes RI, permintaan logistik vaksin untuk difteri di Kutim sudah disetujui. Saat ini sudah tiba di Samarinda dan siap diambil oleh petugas Dinkes dari Seksi Imunisasi dan Sueveilence,” tambahnya.

Dengan ditambahkannya Kecamatan Kaubun, Teluk Pandan dan Bengalon, maka target warga yang akan divaksin pun ikut bertambah. Tak lagi hanya 50 ribu orang (untuk Sangatta Utara dan Selatan) seperti rencana semua. Melainkan jumlah sasaran kali ini sebanyak 76.917 jiwa usia 1-19 tahun dengan pelaksanaan terjadwal disemua sekolah dan posyandu.

Berikutnya sebagai langkah antisipasi untuk penyalahgunaan dan peredaran vaksin yang tidak benar, pihak Diskes telah menyosialisasikan tentang distribusi dan bagaimana cara mendapatkan vaksin dimaksud. Vaksin difteri ORI hanya bisa didapatkan di sekolah  sesuai yang sudah dijadwalkan. Dapat pula diperoleh di Posyandu, Puskesmas, Posko Kecamatan Sangatta Utara. Karena saat ini vaksin secara nasional jumlahnya terbatas, maka distribusi hanya dilakukan melalui satu pintu di Dinkes.

“Kalau ada di Rumah Sakit atau praktik (dokter) swasta yang melakukan tindakan vaksin difteri dan ditarik biaya tinggi, mohon disampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan atau ke saya selaku Ketua Pelaksana penanganan KLB Difteri Kutai Timur. Kami akan croscek apakah itu vaksin yang dari Dinas Kesehatan atau vaksin yang mereka adakan secara mandiri. Karena Dinkes wajib mengawasi peredaran vaksin palsu di masyarakat,” sebut Yuwana yang juga aktif sebagai Sekretaris TP PKK Kutim. (*/wrd)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.