ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Nama Masjid Pemprov Kaltim Diserahkan ke Masyarakat

July 26, 2018 by  
Filed under Politik dan Pemerintahan

Share this news

Samarinda, VIVABORNEO.COM,Tiga nama akan ditetapkan untuk polling bagi masyarakat agar berpartisipasi dalam penamaan masjid yang saat ini tengah dibangun di lokasi eks Lapangan Sepakbola Kinibalu, Komplek Kantor Gubernur Kaltim. Tiga nama yang diusulkan untuk polling yaitu Masjid Al -Faruq, Masjid Al-Furqon dan Masjid Al Amin. Nama Al-Amiin yang terakhir ini merupakan nama masjid saat ini yang  akan digantikan.

“Sebelumnya ada 11 nama yang dihimpun  tetapi mengerucut menjadi tiga nama. Tiga nama inilah yang akan diserahkan kepada masyarakat untuk memilih melalui polling di website Pemprov Kaltim,” ucap Asisten I Sekdaprov Krim Bidang, Muhammad Sa bani,  di ruang rapat pada Senin siang, (24/7/2018).

Sa’bani menjelaskan untuk polling ini akan dimulai pada tanggal 30 Juli hingga 3 September 2018. Dari hasil polling ini akan diketahui keinginan dan aspirasi masyarakat pada  masjid Pemerintah Provinsi Kaltim inii.

Walau sempat beredar nama Al- Faruq yang sepintas mirip nama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, namun Sa’bani membantah bahwa nama Al-Faruq adalah Awang Faroek.

Sa’bani  mengimbau masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam polling dengan mengunjungi website Pemprov Kaltim dengan  alamat kaltimprov.go.id . Masyarakat diminta memilih satu nama dari tiga nama yang telah diusulkan.

“Pemilihan tiga nama tersebut setelah kita rapat dan berkonsultasi dengan Kementerian Agama. Majelis Ulama Indonesia dan  tokoh agama. Dari sebelas nama, akhirnya kita tetapkan tiga nama saja. Dari tiga nama ini, akan dipilih satu nama yang akan digunakan nantinya,” ucap Sa’bani.(ya)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.