ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peternak Panen, Harga Ayam Stabil

August 7, 2018 by  
Filed under Nusantara

Share this news

SAMARINDA – Setelah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan beberapa pekan terakhir, harga ayam ras pedaging (ayam potong) di pasaran mulai stabil. Stabilnya harga ayam khususnya ayam ras pedaging (ayam broiler) disebabkan produksi sudah meningkat dan panen di tingkat peternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim H Dadang Sudarya mengakui beberapa pekan lalu harga ayam potong naik sangat drastis. Bahkan harga menembud diatas Rp80.000 per ekor. Padahal di tingkat petani peternak hanya kisaran Rp27.000 per kg berat hidup. Tingginya harga ayam potong pada akhir Juli lalu ungkapnya, disebabkan terlambatnya petani memanen ayam-ayamnya sehingga terjadi kekosongan di pasaran. Keterlambatan peternak memanen ayam potongnya sebab adanya larangan penggunaan AGP (hormone pemacu pertumbuhan ternak) sehingga pertumbuhan ayam terlambat.

Biasanya ungkap Dadang, ayam-ayam ras pedaging sudah bisa dipanen pada umur 35 hari, namun tanpa AGP hanya bisa dipanen pada umur 40-42 hari. Akibatnya, pasokan kurang di tingkat penjual dan harga melonjak sebab supply (persediaan pasar) yang sedikit sementara demand (permintaan pasar) sangat tinggi. Saat ini harga mulai stabil dimana pada tingkat peternak hanya sekitar Rp24.000 per kg berat hidup atau kisaran Rp42.000 hingga Rp45.000 per ekor di pasar.

“Harga ayam berangsur-angsur turun sebab peternak sudah panen. Diharap pedagang sudah bisa menormalkan harga jual ayam bagi konsumen,” harap Dadang.

Dia menambahkan produksi lokal peternak saat ini normal kembali sehingga sudah mampu memenuhi kebutuhan lokal hingga Idul Adha 1439 Hijriah. (mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.