ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim 2018 Tak Setinggi Tahun 2017

December 19, 2018 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

Samarinda, vivaborneo.com, Perekonomian Kalimantan Timur sepanjang tahun 2018 telah berjalan dengan baik dan menunjukan arah positif, walaupun tidak setinggi pertumbuhan ekonomi di tahun 2017.

Faktor alam berupa hujan, kebijakan energi Tiongkok dan menurunnya hasil eksplorasi migas hingga black campagn soal crude palm oil, menjadi tantangan tersendiri bagi Kaltim sepanjang tahun 2018.

Demikian penyampaian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Muhamad Nur saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, yang berlangsung di aula lantai 4, Selasa malam (18/12/2018).

“Namun demikian prospek ekonomi Kaltim diharapkan akan lebih baik di 2019 dengan adanya akselerasi industri pengolahan, perluasan kilang minyak Balikpapan, peningkatan permintaan LNG (Liquid Natural Gas) dari Tiongkok, serta perluasan permintaan batu bara dari India,” ujar Muhamad Nur.

Sedangkan tantangan yang harus mendapatkan perhatian dan solusi adalah berakhirnya pekerjaan multy years, adanya Pemilu serentak 2019, penurunan hasil migas secara alami, pelambatan harga komoditi utama serta masih diterapkannya kebijakan batu bara Tiongkok yang mulai beralih ke energi hijau yang lebih ramah lingkungan.

Dijelaskan Muhamad Nur, pada 2018 ekonomi Kaltim diperkirakan tumbuh pada kisaran 1,8 hingga 2,2 persen (yoy) dengan tingkat inflasi terjaga dalam sasaran nasional yaitu 3,5 +- 1 persen.

“Kami menyadari betul bahwa sinergi adalah kata kunci dari efektivitas berbagai kebijakan yang ditempuh untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim di tahun 2019 mendatang,” ujar Nur.(vb/yul)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.