ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ulang Tahun

March 22, 2019 by  
Filed under Opini

Share this news

Oleh : Usamah Bima Shafa

(Santri Pondok Pesantren Ihsanul Fikri Mungkid, Kab.Magelang)

TERDENGAR suara dzikir memenuhi ruang utama masjid. Seluruh santri membuka dan membaca buku doa yang ada di tangan mereka masing-masing. Seperti biasa, aku selalu duduk di serambi depan masjid lantai dua. Menikmati indahnya mentari yang menyingsing di ufuk barat, mendengar kicauan burung yang tak henti-hentinya bertasbih kepada Allah, melihat langit-langit yang diisi ribuan bahkan jutaan bintang yang senantiasa tunduk kepada Rab-Nya.

Usamah Bima Shafa

“Dug, dug, dug. Heh sini, mas Usamah di atas tu loh.” terdengar suara Fatih yang memanggil sahabat karibnya, Idris. “Mas, ayo ngaji, di tempat biasanya ya”, sahut Idris yang membuyarkan anganku. “Ayo ngaji, mas kesana duluan ya, jangan kemana-mana.” jawabku kepada mereka berdua.

“Mas Sem, aku mau ngaji surah Al-Fajr.” pinta Fatih me-request surah favoritnya yang di ulang-ulang terus setiap hari. Memang umur SD tidak aku paksakan mereka untuk mengejar target dalam mengaji, hal itu dapat membuat mereka bosan dan jenuh serta males jika selalu di kejar-kejar target. Jadi aku berfikir bahwa anak-anak seumuruan SD harus dibiasakan berinteraksi dengan Al-Qur’an, tetapi jangan dipaksakan untuk mencapai target yang kita inginkan.

“Fatih ini udah ngaji loh, mas Idris ngaji juga yok sini”, harapku kepadanya.

“Mas Sem tau ndak???” tanya Fatih tiba-tiba memotong setoran hafalan Idris.

“Hari ini aku ulang tahun loh mas, kadonya jangan lupa ya mas. Aku pengen baju Neymar, pengen bola Adidas, pengen hape yang bagus kayak punya mas Sem”, ucap Fatih dengan bahasa manja.

Tersenyum aku mendengar keinginan Fatih, “Iya, InsyaAllah kalo mas ada rezeki. Barakallah Fii Umrik ya Fatih, jadi anak yang sholeh, pinter-pinter, manut sama bapak sama ibu, baik sama kakak sama adek, semoga cita-cita Fatih terwujud semua”, jawabku kepadanya yang langsung di respon dengan teriak “Aamiin”.

Sepulang dari mengajar ngaji, aku teringat ucapan Fatih tentang ulang tahun. “Kalau anak-anak wajar minta hadiah hehe.” gumamku di dalam hati. Teringat dengan kawan-kawanku yang ulang tahun, mereka ada yang dirayakan, dapat kado macem-macem, foto bareng gebetan, reuni sama mantan dan lain-lain.

Ulang tahun mengingatkan kita kepada hari dimana kita dilahirkan di dunia yang fana ini. sejatinya momen ulang tahun atau bahasa alim nya “Milad” ini kita gunakan sebagai ajang Introspeksi diri, ajang muhasabah diri, mengingat kalau jatah hidup di dunia semakin dikit, mengingat kalau kita semakin tua, semakin mendekati ajal. Dan momentum ini kita aplikasikan dengan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Sebagai rasa syukur kita karena masih di izinkan untuk bisa bernafas, bisa beramal, bisa menjalankan aktivitas lainnya. Jangan sampai hari yang istimewa ini kita lewatkan dengan hal-hal yang negatif seperti reuni mantan, meet n great gebetan, pesta pora yang membuang-buang banyak uang, lebih-lebih kita jadikan hari istimewa ini menjadi hari tersuram seumur hidup kita dengan mengkonsumsi narkoba, berzina, dll. Naudzubillah…

Bagi saudaraku yang Milad atau ulang tahun, aku ucapkan barakallah fii umrik, semoga menjadi lebih baik dari kemaren-kemaren, bisa membanggakan orang tua, saudara, keluarga, lebih-lebih bisa berkontribusi bagi agama, nusa serta bangsa. Maafkan daku belum bisa meberikan apa-apa di hari istimewamu ini.(*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.