ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sebanyak 24 Peserta UKW ke-XV PWI Kaltim Dinyatakan Kompeten

July 28, 2019 by  
Filed under Samarinda

Share this news

Samarinda – Sebanyak 24 wartawan di Kalimantan Timur mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) ke-XV yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Timur, yang berlangsung tanggal 27-28 Juli 2019, di Samarinda, Kalimantan Timur.

UKW ke-XV ini diikuti oleh 18 wartawan jenjang muda dan 6 wartawan jenjang utama, yang berasal dari wartawan media cetak, online dan elektronik. Ketua PWI Kaltim, Endro S. Efendi mengaku senang karena pada gelaran UKW kali ini semua peserta dinyatakan kompeten.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh peserta,” ucap Endro S. Effendi pada vivaborneo.com, (28/7/2019).

Endro menambahkan jika keberhasilan ini tidak terlepas dari para peserta yang juga berasal dari media yang kompeten dan tidak asal-asalan.

Dalam gelaran UKW yang ke-XV tahun 2019 ini, para peserta langsung diuji oleh 4 penguji yang berasal dari berbagai daerah, yaitu Rita Sri Hastuti dari PWI Pusat, Zaenal Helmie Ketua PWI Kalsel, Refa Riana Ketua PWI Jabar, dan Endro S. Efendi Ketua PWI Kaltim.

Endro berharap kedepannya, PWI Kaltim nantinya memiliki lebih banyak lagi penguji yang berasal dari Kaltim, karena tercatat saat ini PWI Kaltim hanya memiliki satu penguji.

“Saat ini PWI Kaltim baru memiliki satu penguji,” tambah Endro.

Dalam kesempatan kali ini, Endro juga mengucapkan terimakasih kepada mitra PWI Kaltim, yakni kepada PT. Pertamina Hulu Mahakam dan PT. Pupuk Kaltim yang terus men-support untuk menyelenggarakan kegiatan UKW ini. Menurutnya, tanpa ada support dari kedua mitranya tersebut, UKW mungkin akan sulit terlaksana. (raf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.