ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pansus Tatib Dewan Segera Selesai

September 26, 2019 by  
Filed under Balikpapan

Share this news

Balikpapan – DPRD Kota Balikpapan terus melakukan persiapan dan pembahasan tentang rancangan tata tertib (Tatib) DPRD. Andi Arif Agung yang merupakan Ketua Fraksi Golkar, memimpin rapat pembahasan rancangan tatib ini dalam beberapa hari terakhir.

Andi Arif Agung

Andi Arif mengatakan, rancangan ini merupakan mekanisme kelembagaan sebagai pengatur yang ada di dalam kelembagaan DPRD. Baik Pimpinan, Fraksi, dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), termasuk rapat anggota dewan.

“Tiap hari kita terus lakukan pembahasan soal Tatib ini,” ujarnya, Kamis (26/9/2019).

Dalam pembahasan rancangan Tatib ini bukan saja dihadiri oleh anggota dari fraksi partai di DPRD. Tapi juga melibatkan pakar hukum dan juga mantan Kepala Bagian (Kabag) Hukum di Pemerintah Kota Balikpapan. Karena menyesuaikan dengan situasi kelembagaan di DPRD Balikpapan yang berbeda dengan DPRD di daerah lain.

Kehadiran pakar hukum dalam pembahasan rancangan Tatib memang sangat diperlukan untuk mendukung kinerja dewan terutama persoalan legal drafting. Mengingat pakar hukum tentu menguasai keahlian dalam penyusunan legal drafting.

“Tatib tersebut harus disahkan dalam rapat paripurna sebagai produk hukum yang akan menjadi acuan atau pedoman kerja 45 anggota dewan selama lima tahun ke depan,” jelasnya.

Ketika Tatib DPRD yang baru sudah disahkan dalam rapat paripurna, maka anggota dewan baru bisa bekerja. Juga alat kelengkapan dewan sudah dapat disusun.

“Jadi kita tunggu Tatib ini disahkan. Dalam waktu yang sesegera mungkin. Karena kita ingin DPRD yang baru ini bisa langsung bekerja melayani warga Balikpapan,” tutupnya. (an)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.