ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Anggota Dewan Nilai Gedung Parkir Tidak Layak

October 15, 2019 by  
Filed under Balikpapan

Share this news

Balikpapan – Anggota DPRD Kota Balikpapan Taufiqurahman menilai, Gedung Parkir Klandasan (GPK) tidak layak. Karena banyak temuan dari hasil investigasi yang dilakukannya. Dia bahkan menyatakan akan mengajak jurnalis untuk melakukan sidak bersama.

Taufiqurahman

“Saya akan bawa teman-teman untuk kita sidak Gedung Parkir nanti setelah (pembentukkan) Alat Kelengkapan Dewan (AKD), mudah-mudahan saya sudah di Komisi III, kita sidak nanti,” ujarnya Selasa (15/10/2019).

Anggota DPRD dari PKB itu mengungkapkan akan membeberkan semua temuan hasil investigasinya. Karena dia menilai ada permainan dibalik pembangunan gedung yang menelan anggaran APBD Kota Balikpapan senilai Rp 98 miliar itu.

“Kenapa itu tidak layak? Nanti akan banyak jadi temuan, kenapa jadi temuan, nanti saya kasih liat, ini yang tidak bener. Karena saya sudah investigasi, kemarin saya sudah investigasi (sebelum dilantik jadi anggota dewan) banyak (temuannya),” jelasnya.

Salah satu yang menjadi temuannya, yakni kendaraan khususnya roda empat tidak bisa langsung masuk. Pasalnya, kendaraan roda empat harus melakukan maneuver hingga tiga kali baru bisa masuk. Padahal jarak untuk masuk dari jalan hanya sekitar satu meter

“Salah satunya masalah jalan (masuknya), lebarnya, titik mutarnya, saya kemarin di undang acara KKSS disitu pake mobil anggota dewan juga, berdua, manuver tiga kali baru bisa naik. itu sebagian besar masalahnya,” ujarnya.

“Kalau jarak cuma satu meter kenapa mobil kita harus manuver dulu, maju, mundur baru naik keatas, apakah itu layak gedung parkir, coba kalau kita masuk ke BC (Plza Balikpapan), adakah begitu, langsung saja plong,” tambahnya.

Dia pun heran, mengapa pembangunan Gedung Parkir tersebut, terus dilanjutkan, jika untuk masuk saja kendaraan akan sangat kesulitan. Sehingga warga pun enggan untuk memarkirkan kendaraannya di Gedung Parkir itu.

“Justru itu kenapa? Kok bisa terjadi, dan mereka sudah tahu sebenarnya, kenapa kok tetap dilanjutkan pembangunan tersebut. Kalau itu layak gedung parkir, saya rasa orang-orang akan parkir disitu, kita lihat sendiri, kenapa orang malas parkir disitu,” ujarnya.

“Tempatnya, posisinya, pada saat masuk ke dalamnya coba aja pakai mobil saya mau lihat kalau jalannya itu langsung begitu kamu tikung masuk, saya anggap (hebat), saya jempol. Mau lihat bagaimana? Tetap harus manuver,” jelasnya.

Temuan lainnya kata dia, bukan saja banyak bocor, meski baru empat tahun dibangun. Dalam bangunan gedung seperti plafon dianggapnya tak sesuai. Para pedagang kata dia, juga pasti enggan untuk menempati kios yang ada dalam gedung parkir tersebut.

“Temuan lainnya, perawatannya. Saya begitu masuk, enggak karu-karuan pembangunannya, bukan hanya banyak bocor, dia punya bikin plafon itu sudah enggak sesuai, kalau saya (lihat) bentuk bangunan,” ujarnya.

“Sekarang mau dipindahkan seluruh yang ada disini, orang jualan kesitu saya rasa berat juga. Kalau bicara anggaran saya belum memahaminya, tapi kalau dalam study kelayaknnya memang enggak layak gedung parkir,” tutupnya. (an)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.