ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Terpengaruh Korona, Harga Sayur Mulai Merangkak Naik

May 1, 2020 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

Samarinda, Vivaborneo.com, Penutupan pelabuhan akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibeberapa provinsi mengakibatkan terganggunya pasokan pangan berupa sayur-sayuran.
Sayuran yang tersedia di beberapa kota besar di Kaltim umumnya dipasok dari Kota Surabaya, Jawa Timur, Mamuju Sulawesi barat, Palu Sulawesi Tengah dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Bawang merah, misalnya kini naik Rp10.000 dari Rp35.000 menjadi Rp45.000 per kilogram (Kg) sejak sepekan terakhir. Kenaikan juga diikuti oleh daun bawang yang didatangkan dari Sulteng dan Sulsel. Begitupun dengan wortel lokal, kol, dan tomat .

“Pengirimannya terlambat, makanya barang di kios saya sempat habis,” ujar Nursaida (35 th), pedagang pasar Segiri yang ditemui pada Kamis siang (30/4).

Biasanya di tokonya menjual buah labu siam, bunga kol dan kentang yang didatangkan dari Jawa. Ketika ditemui, tokonya hanya tersedia labu siam yang dijual Rp5.000/Kg, tomat ukuran sedang Rp10.000/Kg dan bawang merah ukuran kecil Rp38.000/Kg.

Sementara itu pedagang lainnya, Aminuddin (40 th) menjual kol dengan harga Rp20.000/Kg, tomat ukuran kecil Rp10.000/Kg, wortel Rp16.000/Kg dan sawi putih Rp 25.000/Kg.

Menurutnya pasokan yang menipis mengakibatkan barang baik dari Jawa ataupun Sulawesi terlambat masuk. “Mungkin cuaca panas jadi banyak yang panennya sedikit. Belum lagi, tidak ada kapal yang tiba di Samarinda,” ucapnya.

Sedangkan Arbayah (47 th) hanya menjual bawang merah, bawang putih dan daun bawang saja di kiosnya. Menurutnya, kebijakan penutupan pelabuhan di Samarinda menjadi kendala kedatangan sayuran dari Sulawesi.

“Ini daun bawang sekilonya Rp30.000. Biasanya hanya Rp15.000. Tibanya di (pelabuhan Kariangau) Balikpapan, bukan di Samarinda, jadi ada ongkos lagi (ke Samarinda,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah cepat tanggap dengan kenaikan ini apalagi sudah memasuki bulan puasa dimana warga banyak bergantung dengan produk bumbu-bumbuan sepert bawang merah dan bawang putih.

“Kita berharap virus korona cepat berlalu jadi barang dari luar Kaltim dapat masuk pelabuhan (Samarinda). Jadi harga bias lebih murah,” harapnya.(YUL)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.