Warga Blokade Jalan, Pembongkaran Rumah Warga Batal

Vivaborneo.com, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda gagal untuk melakukan pembongkaran rumah warga yang berdiam di bantaran Sungai Karang Mumus RT 28 segmen Pasar Segiri atau Jalan Perniagaan. Warga yang melakukan blokade jalan dan berunjuk rasa, mampu menggagalkan pembongkaran pada Selasa (7/7).

Namun, Pemko Samarinda berencana akan tetap melakukan pembongkaran pada hari ini, Rabu, 8 Juli 2020, sebagai batas akhir waktu untuk membongkar ratusan rumah warga karena masuk dalam pengerjaan pelebaran sungai.

Ratusan warga yang berdemonstrasi dan memblokade jalan menamakan diri mereka Forum Masyarakat Pasar Segiri. Mereka menolak rumah di kawasan pinggiran sungai untuk digusur tanpa kompensasi biaya pembongkaran seperti yang pernah dijanjikan Pemko Samarinda.

“Warga tetap akan melakukan perlawanan dan tetap akan memblokade jalan, hingga mendapatkan penjelasan dari Pemko Samarinda,” ujar Kuasa Hukum warga, Suryo Hilal, Selasa (7/7).

Sementara itu, Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi mengatakan, pembongkaran rumah warga yang berdiri di lahan milik Pemko Samarinda ini akan dibongkar secepatnya.

“Kita rencanakan ulang. Kita tunda hari ini tetapi kita rencanakan  hari ini (Rabu,8 Juli 2020) Terkait permasalahan yang ada di pihak warga, akan terus kita upayakan tindakan persuasif terhadap warga. Kita harapkan warga kooperatif dengan program Pemko Samarinda,” ujarnya.

Pembongkaran ratusan rumah warga di segmen Jalan Perniagaan ini ditolak warga karena Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang pernah menjanjikan adanya biaya pembongkaran mandiri kepada warga. Bahkan, ada upaya untuk memfasilitasi warga dengan mengontrak rumah yang dibayar dari APBD Samarinda.

Saat ini pengerjaan proyek berupa turap di kiri dan kanan sungai sudah berjalan beberapa bulan lalu. Ditargetkan pada bulan Juli ini pekerjaan akan dilanjutkan usai rumah warga di RT 28 dibongkar. http://poskaltim.id/index.php/2020/07/08/lakukan-perlawanan-rumah-warga-batal-dibongkar/

---