ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Direktur Bantah Poltek Sendawar Akan Tutup

September 2, 2020 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SENDAWAR – Direktur Politeknik (Poltek) Sendawar Sakti Kutai Barat (Kubar) Nikolaus membantah isu yang beredar di media sosial mengenai satu-satunya perguruan tinggi di daerah ini akan tutup.

“Isu di medsos tentang Poltek Sendawar akan tutup itu tidak benar,” kata Nikolaus didampingi Direktur Pembantu Rudi Ignasius, dan Direktur Pembantu III II Poltek Sendawar Felix Imanuel serta pemerhati pendidikan Kubar Hengki SH, yang juga tim kuasa hukum pemkab Kubar saat menggelar pres rilis di depan Direktorat Poltek Sendawar, Selasa (1/9/2020).

Dikatakan Nikolaus, saat ini proses belajar mengajar cukup baik dan berjalan secara lancar. Dengan jumlah sebanyak 210 mahasiswa, Poltek Sendawar saat ini sudah terakreditasi dan akan berakhir pada tahun 2022 mendatang.

“Secara legalitas formal kita tidak ada masalah sama sekali dan secara nasional sama dengan perguruan tinggi lainnya,” ujar Nikolaus.

Diakuinya, saat ini Poltek Sendawar memang terkendala pendanaan. Yayasan sendiri berjalan belum sempurna.

“Seharusnya kami fokus ke tridharma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkanya.

Ia mengucapkan terima kasih atas respon positif dari pemerintah daerah dalam hal penanganan perguruan tinggi poltek yang akan segera melaksanakan perda No. 13 tahun 2012 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Jika BLUD ini terlaksana dipastikan akan lebih baik kedepannya.

“Saat ini untuk SPP siswa besarannya Rp3,1 juta per semester,” kata Nikolaus.

Dituturkan, sebenarnya SPP ini sangat minim sekali dibanding Poltek di daerah lain. Tetapi poltek ini memiliki program meringankan beban masyarakat Kubar dan Mahulu dengan SPP yang terjangkau.

Dijelaskan Nikolaus, pemerintah masih mengucurkan dana bansos kepada Yayasan Poltek Sendawar ini. Sesuai dengan aturan yang ada, bansos tidak boleh dikucurkan setiap tahun sekali, sehingga hanya mendapat setiap dua tahun sekali.

Dikatakan, besaran bantuan yang diberikan pemerintah bervariasi antara Rp500 juta hingga Rp750 juta.

Sementara itu Hengki menyampaikan, sebagai pemerhati pendidikan ia merasa kaget mendengar isu akan tutupnya Poltek Sendawar ini.

“Jika poltek mau tutup, kita harus melakukan langkah penyelamatan,” ujarnya.

Dijelaskan Hengki, salah satu ikon pemerintah daerah adalah pendidikan seperti universitas. Karenanya diperlukan koordinasi dari semua pihak guna menyelamatkan sarana pendidikan tersebut.

“Nanti kita lakukan pertemuan untuk mencari jalan keluarnya bersama pemerintah daerah dan pihak yayasan,” ungkapnya.

Ia menanggapi sorotan berita di medsos yang mengatakan pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap Poltek Sendawar. “Sebenarnya tidak seperti itu jalan ceritanya. Bukannya pemerintah tidak mau bertanggung jawab dengan poltek ini, akan tetapi terkendala kewenangan masih ada di yayasan.

Dijelaskan Hengki, selama Poltek Sendawar masih dikelola oleh yayasan, pemerintah daerah tidak bisa membantu setiap tahun berturut – turut karena terkendala dengan aturan.

Dikatakan, hal ini harus dipahami bersama. Hasil pertemuan antara sekda, kabag hukum, inspektorat akhirya sudah menemukan benang kusutnya. Pemerintah daerah mengambil langkah untuk mamanggil pihak yayasan dan pihak poltek sendiri dalam waktu dekat untuk memutuskan langkah ke depannya.

“Kalau nanti yayasan tidak mampu, kita akan menjalankan perda yang ada yaitu BLUD itu tadi,” ujarnya.

Hengki menjelaskan, kalau poltek ini sudah menjadi BLUD pemerintah bisa mengucurkan anggaran yang besar dan bisa berturut -turut setiap tahun. Pemerintah pusat juga bisa membantu.

“Ini semua kepedulian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan,” kata Hengki.

Hengki menegaskan, masyarakat Kubar jangan khawatir putranya melanjutkan pendidikan di Poltek Sendawar.

“ Mari kita sama sama memikirkan bagaimana dunia pendidikan ini akan lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya. (arf)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.