ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Wisatawan Membeludak, Tetap Utamakan Protokol Kesehatan

November 6, 2020 by  
Filed under Berau, Wisata

Share this news

Labuan Cermin menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Masrani berharap sektor pariwisata terus menggeliat, setelah sebelum sempat melemah saat pandemi Covid19.

“Trennya saat ini positif. Kondisi ini diharapkan bisa bertahan dan semakin ditingkatkan lagi. Meskipun belum terjadi perubahan signifikan,” sebutnya di Tanjung Redeb, Jumat (6/10/2020).

Saat liburan panjang pekan lalu, destinasi unggulan di Bumi Batiwakkal banyak dipadati wisatawan dari dalam dan luar daerah. Hal ini memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan pelaku usaha jasa wisata.

“Tingkat kunjungan wisata liburan panjang lalu itu membludak. Penginapan penuh. Ini berdampak positif karena perputaran ekonomi bisa kembali normal lagi. Kita berharap ke depan kunjungan wisatawan semakin meningkat ini seperti semula,” katanya.

Pihaknya berupaya membangkitkan gairah para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi yang terjadi. Mengingat dampak covid-19 cukup besar kepada sektor pariwisata.

Dengan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ini diharapkan bisa menghidupkan kembali perekonomian. Mengingat sektor pariwisata ini memiliki dampak terhadap beberapa sektor, seperti kuliner, akomodasi dan transportasi.

Masrani berharap para pelaku usaha jasa wisata tetap mengutamakan protokol kesehatan. Sehingga para wisatawan mendapatkan kepercayaan dan keamanan di lokasi yang dikunjungi. Dengan menjaga protokol kesehatan menjadi langkah utama dalam membangun kembali sektor pariwisata ini. (vbb1)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.