ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ayo Berendam di Laut

June 28, 2021 by  
Filed under Gaya Hidup

Share this news

Bersemangat untuk sembuh berendam di Pelabuhan Mayangan Probolinggo Jawa Timur

PROBOLINGGO – Ajakan Ketua Sahabat Laut, komunitas penggemar berendam di Laut Harry Pramono bukan omong kosong. Ratusan warga di pagi buta, di kawasan kolam barat, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, sudah ramai dipenuhi pengunjung. Ya, mereka adalah para lansia warga Kota Probolinggo, Jawa Timur, yang tengah asyik berendam di air laut. Banyak manfaat yang bisa didapat dari berendam di air laut ini seperti Stroke. Diabetis, Asma, Jantung dan sebagainya.

“Awalnya saya dan beberapa teman pada tahun 2012 memulai melakukan kegiatan berendam di laut untuk mengatasi keluhan sakit yang cukup lama, dengan rutin setiap pagi jam 05-09.00 berendam di Pelabuhan . Alhamdulillah penyakit saya dan teman saya sembuh,“ ungkapnya bersemangat.

Perkumpulan para lansia ini, kemudian membuat suatu identitas, yang disebut sahabat laut. di proklamirkan berdirinya tahun 2015 . Anggotanya semakin hari semakin banyak. Tak sekedar berendam, ada musik yang mengiringi. Hal inilah, yang membuat suasana makin santai, dan guyub. Mereka pun tak segan bercanda satu sama lain. Keadaan ini, terbukti bisa mengurangi strees dan penyakit. Sebab setiap hari, ada hal positif, yang bisa dinikmati. Otomatis, ketika memulai aktifitas pun, menjadi semakin bersemangat dan tanpa beban.

Selalu bergembira usai berendam di laut kunci keberhasilan pengobatan

Berdasarkan keterangan beberapa warga yang ditemui penulis saat bertandang di Pelabuhan Perikanan Mayangan Kota Probolinggo, dengan menjalani terapi berendam di air laut selama satu hingga dua jam setiap hari, terbukti bisa mengobati berbagai macam penyakit. Mulai dari kolesterol, darah tinggi, pengapuran tulang, nyeri tulang, stroke, asma, dan lain sebagainya.

Nadiah Nanik S. (45) misalnya yang didapuk menjadi sekretaris Sahabat Laut, menyebutkan dia ikut bergabung karena menderita jantung dan koresterol. Dengan rutin berendam 1-2 jam setiap pagi dan sore, akhirnya penyakitnya sembuh.

Demikian juga yang dialami dengan Sihab ( 44 ), Pengusaha kerajian di Probolinggo sebelumnya menderita diabetes dengan kadar gulanya mencapai 565 mg/dl. Awal Desember 2020 lalu, setelah menjalani terapi dengan berendam selama 6 bulan, kadar gula mengalami penurunan menjadi 320 mg/dl.

“Sekarang sudah bisa enakan, dengan kadar gula sudah 320 mg/dl sebelumnya mencapai 565 mg/dl. Sekarang saya bebas makan apa saja dan tidak bergatung obat lagi,“ ungkap Sihab dengan bangganya.

Hal yang sama dialami oleh Yulianto (56) PNS karyawan KPUD Kota Probolinggo. Dia mengalami diabetes dengan kadar gula 480 mg/dl tahun 2020. Dengan rutin berendam dan berenang dalam waktu 4 bulan dan cek laboratorium kadar gula turun menjadi 150 mg/dl.

“Sekarang badan enak pak, tidak pakai tarak (larangan) terhadap makanan, dan sudah melepas untuk tidak minum obat dokter. Hanya dengan berendam rutin setiap hari di laut, “ paparnya.

Hal senada juga dikatakan Indra Waskita (68) seorang purnawirawan polisi. Lelaki yang sebelumnya berdinas di Polresta Probolinggo ini menyebut, sebelum masa pensiun, ia sering mengalami gangguan kesehatan. Sebelumnya, ia harus pijat sebanyak tiga kali sebulan. Namun setelah pensiun, ia mencoba menjalani terapi berendam di air laut ini.

“Hasilnya sungguh diluar dugaan, badan saya terasa lebih segar, dan lebih baik dari biasanya. Pijat pun sudah saya tinggalkan, sejak tiga bulan lalu,” ujarnya.

“Bahkan, tak hanya untuk urusan kesehatan. Terapi berendam di air laut ini juga dapat meningkatkan vitalitas pria,” ujar Agus Rianto anggota DPRD Kota Probolinggo Komisi 3 yang berasal dari Fraksi PDIP.

Banyak juga pemuda, maupun pria paruh baya yang ikut dalam komunitas ini. Anggotanya pun, beragam, dari berbagai macam strata. Semuanya berbaur tanpa pandang bulu, dan bercanda bersuka ria. Anda tertarik, ayo berendam ke laut saja. (Buang Supeno).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.