ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Relawan Jadi Ujung Tombak Atasi Penanganan Covid

September 19, 2021 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARNDA – Relawan merupakan ujung tombak dalam mengatasi penyebaran dan penanganan Covid -19 (Corona Virus Desiase). Tujuannya untuk mencegah  timbulnya klaster baru.

“Saya yakin para relawan ini setelah diberi pelatihan kedepannya akan semakin tangguh dalam pencegahan penyebaran Covid-19, baik penanganan dari hulu maupun ke ilir,”kata Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi saat menghadiri acara penutupan Program Peningkatan Kapasitas Relawan Covid-19 Wilayah Samarinda, di Hotel Mercure. Jum’at (17/9/2021) malam.

Dikatakan Rusmadi, pelatihan yang diselenggarakan mulai dari tanggal 11 hingga 17 September ini telah mendapatkan 5 materi pelatihan. Mulai dari pencegahan, penyebaran, dan kebijakan 3M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) serta gerakan 3T (testing, tracing, treatment). Pemerintah Kota Samarinda juga menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Satgas (Satuan Tugas ,red) penanganan covid -19 Repubik Indonesia (RI) yang telah bersedia menggelar pelatihan ini.

“Mulai saat ini kita semua harus memahami konsep Pentahelix dengan berkalaborasi bersama semua unsur mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama mengawal keberhasilan pencegahan covid-19,” pinta Wawali.

Oleh sebab itu, kedepan sambung dia tidak menutup kemungkinan Pemerintah bersama para relawan akan terus menerus bekerja keras dan berperan aktif turun tangan membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan pengembangan penanganan serta pencegahan khususnya di kota Samarinda.

“Mari kita bersama-sama bergerak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Tentu saja tentang kedisiplinan prokes (protokol kesehatan, red) dan membiasakan memakai masker didalam aktivitas sehari-hari sehingga ini menjadi salah satu tombak utama bagi perubahan besar dari segi penurunan angka Covid-19” pungkasnya menutup.

Sementara itu, Kasi Rehabilitasi BPBD Kaltim yang juga salah satu Fasilitator I Wayan Prajna Satya Dharma mengatakan, dlam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan sesi pelatihan yang dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya.

Junlah peserta program pelatihan relawan berjumlah 1.000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya. Relawan tersebut merupakan perwakilan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan, dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di Kalimantan Timur. Seluruh relawan akan mendapatkan 5 materi pelatihan, masing-masing adalah pencegahan, penyebaran, dan kebijakan 3M; gerakan 3T (testing, tracing, treatment); relawan dan kerelawanan; teknik berkomunikasi yang efektif; dan penggunaan instrumen monitoring relawan Bersatu Lawan Covid (BLC).

Wayan berharap, pelatihan dapat benar-benar membentuk relawan yang akan menjadi agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan pandemi di Samarinda.

“Maka dari itu, seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini, yaitu sinergi pentahelix sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat,” tutup Wayan. (man) 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.