ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Mahasiswa S1 PIN “Training” di Sangkulirang

September 22, 2021 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA– Kepamongan termasuk satu ilmu yang masih langka. Karena tidak semua perguruan tinggi bisa mengajarkannya. Sebab membentuk mahasiwa menjadi pamong tidaklah mudah. Begitu pula saat seseorang menjadi pamong juga tak gampang. Namun bukan berarti untuk menimba ilmu kepamongan menjadi sulit. Pernyataan dimaksud disampaikan Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman saat menerima kedatangan Mahasiswa On the Job Training Angkatan ke 14 Program S1 PIN tahun 2021, Senin (21/9/2021)

“Saat ini di Kaltim sudah ada S1 PIN, (jadi) tidak perlu jauh-jauh mendaftar ke luar Kaltim, seperti ke STPDN dan APDN. Cukup disini (Kaltim),” pinta Ardiansyah di acara yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Sekretariat Kabupaten Kutim.

Tugas utama pamong tentunya adalah mengedukasi, mendidik serta menjadi teladan. Maka dari itu Ardiansyah sangat mengapresiasi mahasiswa S1 PIN yang siap menularkan ilmunya ke masyarakat desa, TP PKK hingga Karang Taruna. Dia berharap seluruh mahasiswa yang mendapat penempatan di Kecamatan Sangkulirang dapat memberikan kontribusi terbaik ke desa dan masyarakat. Untuk kebaikan Bangsa Indonesia dimasa datang.

Program ini melibatkan 51 mahasiswa. Sebanyak 18 diantaranya adalah mahasiswa dari Kutim. Sedangkan 33 lainnya dari berbagai kota di Kaltim serta 1 mahasiswa dari Provinsi Kaltara. Nantinya mahasiswa calon pamong ini di tempatkan di 7 desa di Kecamatan Sangkulirang.

Selain Bupati Kutim, terlihat ikut menyambut seluruh mahasiswa antara lain Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Asisten Ekobang Suroto, Plt Kepala DPMD Kutim Rakhmat Rosadi, Ketua S1 PIN Kutim dan alumni. (*/hm7)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.