ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur Kaltim Melantik Pengurus DPP Ikapakarti

September 26, 2021 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor minta agar warga etnis Jawa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Paguyuban Tanah Jawi (Ikapakarti) menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan suku-suku lain di Kaltim, sehingga mampu terus menjaga kondusifitas Kaltim untuk selamanya.

“Kondusifitas daerah menjadi hal utama agar pembangunan Kaltim dapat berjalan lancar sesuai perencanaan. Hal ini harus kita jaga, karena penduduk Benua Etam yang hiterogen,”   kata Isran Noor usai melantik jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikapakarti, di Kawasan Kolam Renang Ulin Arya, Samarinda, Sabtu malam (25/9/2021).

Menurut dia, Kaltim harus belajar dengan daerah tetangga yang pernah mengalami masa-masa sulit ketika terjadi kerusuhan berlatar belakang pertentangan Suku, Ras, Agama dan Antargolongan (SARA). Daerah ini bersyukur mampu mempertahankan kondusifitas daerah dengan penduduk yang hiterogen, sehingga pembangunan berjalan lancar.

Dari lima provinsi di Kalimantan, hanya Kaltim yang hingga kini mampu membangun kondusifitas daerah dengan baik, sehingga mampu menghindari terjadinya perpecahan yang berdampak kerusuhan massa akibat pertentangan berlatar belakang SARA.

Dalam kesempatan itu, Isran juga menyinggung tentang DPP Ikapakarti yang berada di Kaltim, padahal umumnya DPP berada di Ibukota Negara Jakarta. Namun dia menyatakan kembali keberadaan DPP Ikaparti di Kaltim bukan kebetulan, tetapi sudah merupakan kehendak Allah SWT, seiring dengan berpindahnya ibukota negara ke Kaltim.

“Bagi kita manusia, hal ini mungkin adalah sebuah kebetulan, namun bagi Allah ini adalah sebuah perencanaan, karena Ibukota Negara berada di Benua Etam, jadi wajar jika DPP Ikapakarti ada di Kaltim,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Walikota Samarinda, Dr H Andi Harun. Dia mengatakan penduduk Kaltim, khususnya Samarinda sangat hiterogen, namun mampu bersatu untuk membangun daerah. Artinya penduduk Kaltim sudah dewasa menerima perbedaan dari berbagai segi, sebagai fitrah dari Allah SWT.

Karena itu, dia berharap kehadiran Ikapakarti sebagai organisasi berlatar belakang etnis mampu terus membangun silaturahmi dengan etnis-etnis lain, sehingga terbangun sinergi yang kuat untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa agar lebih maju dalam segala bidang, khususnya di Samarinda dan Kaltim.

Dia juga minta agar organisasi ini jangan menjadi alat politik,dan kepentingan bisnis yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sesaat. sehingga tidak jarang hanya ketua dan sebagian pengurusnya saja yang berhasil tampil, sementara anggotanya tidak terurus dengan baik.

Pelantikan DPP Ikapakarti juga menghadirkan Hamengkubuwono X, yang hadir secara virtual. Gubernur DI Yogjakarta ini menyampaikan rasa syukur karena pada pelantikan kali ini masih bisa hadir walaupun secara virtual dan dia mengaku pada 14 tahun lalu, yakni 2007 juga menghadiri pelantikan DPP Ikapakarti di Samarinda.

Dia minta Ikapakarti sebagai organisasi etnis mampu melebur dengan etnis lainnya untuk membangun kekuatan daerah dan nasional, sebagaimana yang telah dicontohkan tokoh perintis kemerdekaan, pada 1928, saat dikumandangkan Sumpah Pemuda, mampu menyatukan perbedaan dan berasatu padu untuk mencapai kemerdekaan bangsa.

Pada masa kemerdekaan Bapak Bangsa, Ir Soekarno memperkuat tali persaudaraan kebangsaan itu, dengan membangun   nasionalisme kebangsaan dibalik berbagai perbedaan dan keragaman Indonesia, dengan Semboyan Bhenika Tunggal Ika dan Idiologi Pancasila untuk menatap masa depan bangsa yang lebih baik.

“Dengan berbagai tantangan saat ini, mari kita hindari prilaku etnisentris yang akan mengoyahkan bahkan merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Justeru saat inilah kita bangun sekat-sekat perbedaan itu menjadi sebuah kekutan untuk membangun dan hidup rukun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Hamengkubuwono X.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Parnowo yang juga hadir secara virtual mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pengurus DPP Ikapakarti. Dia mendoakan warga Ikapakarti selalu sehat dan dimurahkan rezeki oleh Allah SWT.

Ganjar berharap kehadiran Ikapakarti membawa energi positif bagi semua pihak di Kaltim dan mampu saling menguatkan satu sama lain untuk kemajuan daerah serta berdampak bagi kekuatan pembangunan nasional dalam segala bidang.

Ketua DPP Ikapakarti, Rusmadi Wongso menyatakan kehadiran ikapakarti merupakan wadah perjuangan dan aspirasi warga Jawa untuk mendukung pembangunan Kaltim. Tentunya perjuangan tersebut diiringi dengan terus membangun kerja sama dan silaturahmi dengan semua pihak, termasuk berbagai etnis di Benua Etam.

Dengan semboyan Guyub Rukun, warga Ikapakarti akan terus membangun kebersaamaan dan bergotong royong dengan seluruh lapisan masyarakat di Kaltim, sehingga Benua Etam selelu kondusif dan pembangunan berjalan lancar.

“Mari kita tanamkan terus gotong royong dan kebersamaan, sebagaimana pepatah yang mengatakan, Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe. Artinya dalam mengerjakan sesuatu kita tidak berharap pamrih atau balasan, tetapi lebih mengutamakan kebersamaan atau gotong royong dalam menghadapi kesulitan atau menyelesaikan pekerjaan,” kata Rusmadi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Isran Noor menyerahkan bantuan Sembako secara simbolis kepada warga penerima. Bantuan Sembako merupakan kegiatan bakti sosial, termasuk kegiatan vaksinasi untuk 1.000 warga Samarinda dalam rangkaian Pelantikan DPP Ikaapakarti.

Pelantikan DPP Ikapakarti ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit. Sebagai tanda dimulainya pergelaran wayang kulit, Ketua DPP Ikapakarti, Rusmadi Wongso menyerahkan tokoh pewayangan berupa gunungan kepada Gubernur dan selanjutnya Isran Noor menyerahkan gunungan kepada Ki Dalang Budi Asmoro dengan cerita “Wahyu Sandang Pangan”. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.