ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Komunitas Kampung Dolanan & Takmir Masjid An-Nur Peduli Korban Semeru

December 13, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

LUMAJANG – Bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021, menelan 43 korban jiwa. Warga terdampak yang mengungsi pun bertambah dan tersebar di lebih dari 100 titik pengungsian.

Hingga kini, bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru pun terus berdatangan dari berbagai pihak dan daerah. Data yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana ( BNPB), beberapa Kabupaten yang terdampak adalah kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo, Selasa (8/12/2021) meninjau salah satu lokasi di kabupaten Lumajang, Jawa Timur dan berencana untuk segera melakukan relokasi rumah warga yang terdampak. Selain itu Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk segera memberikan pelayanan kesehatan, logistik dan kebutuhan dasar bagi korban selamat erupsi Gunung Semeru.

Bantuan silih berganti datang. Tak hanya dari organisasi atau lembaga kemanusian, salah satu komunitas yang peduli dengan korban erupsi Gunung Semeru yakni “Kampung Dolanan” yang ada di RT.05 RW 12 Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Malang, bersama Takmir Masjid An-Nur Permata Regency turut juga menyalurkan bantuan.

Bantuan yang diberikan komunitas Kampung Dolanan dan Takmir Masjid An-Nur Permata Regency I meliputi kebutuhan logistik, makanan, minuman, pakaian hingga uang tunai. Bantuan tersebut langsung diberikan kepada korban terdampak di dusun Sumbersari Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur, yang diwakili ketua RT.14 RW 05 Gunawan, Minggu ( 12/12/2021).

Wakil Ketua Komunitas Kampung Dolanan Fajar Kholid didampingi sekretarisnya Khanif menyebutkan, pemberian bantuan ini digalang dari warga yang ada dan sebagai bentuk rasa kepedulian dan minat kemanusian untuk membantu meringankan beban yang diderita korban terdampak.

“Kami yakin berapa pun bantuan yang kami berikan tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami korban, namun kepedulian kami ini, minimal bisa mengobati rasa sakit yang dideritanya. Disamping itu support kami untuk mereka bahwa masih ada warga yang peduli dan merasakan penderitaan mereka,” tegas Fajar Kholik yang pengajar Poltekad ini.

Sementara Ketua Takmir Masjid An-Nur Ust Sutikno, didampingi bendaharanya Faisol mengatakan, hadirnya Pengurus Masjid An-Nur dalam memberikan bantuan ini untuk meringankan beban korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Kita mengajak masyarakat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan  Fastabiqul Khairot  termasuk dalam bentuk pemberian donasi bagi korban erupsi Gunung Semeru ini,” tandas Ust.Sutikno.

Ia mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan para penderma atau filantropi atas respon bantuan penanganan warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Mari ringankan beban saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Semeru dengan  Kita sama-sama berdoa untuk keselamatan masyarakat sekitar dan berharap ke depannya masyarakat dapat segera bangkit untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala. Semoga dengan bantuan yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi banyak pihak,”  tambah Ust Sutikno.

Jalan Ke Lokasi Macet

Kemacetan terjadi di Jalan Raya Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (12/12/2021). Kemacetan disebabkan oleh banyaknya mobil pengantar bantuan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.

Banyak mobil dermawan penyuplai bantuan untuk korban dan warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Sehingga terjadi kemacetan mulai dari Kecamatan Pronojiwo hingga Desa Supiturang.

Pihak kepolisian sudah melakukan antisipasi agar arus lalu lintas tidak macet, dan menempatkan petugas lalu lintas dan dibantu personel dari polsek-polsek, mengatur lalu lintas di beberapa titik.

Namun masih banyak masyarakat dan komunitas lewat jalur tikus menuju lokasi pengungsian. Baik ke Desa Sumbersari Kecamatan Pronojiwo, dan menuju pengungsian yang berada di desa Oro-Oro Ombo. Kebanyakan komunitas yang mengirim bantuan banyak membawa kendaraan sampai 5 mobil. Ini yang membuat arus lalu lintas padat.

Ditambah banyak relawan dari berbagai komunitas. Banyak yang datang ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, dengan membawa teman dan kendaraan operasional.

Dengan banyaknya aktivitas masyarakat yang menggunakan kendaraan di area terdampak letusan Gunung Semeru, akan menyebabkan alat transportasi pengangkut bantuan terhambat.

“Kendalanya, banyak orang ke sana, termasuk mobil-mobil yang ke atas. Itu yang membuat masalah,” tandas Gus Liem anggota Rescue Banser yang menjaga kawasan larangan masuk wilayah terdampak.

Dalam upaya untuk mengurangi aktivitas masyarakat di area terdampat, personel Satbrimob Polda Jawa Timur melakukan penyekatan. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke lokasi bencana.

Selain warga setempat, petugas, TNI-Polri dan relawan dilarang masuk dan mendekat ke lokasi bencana. Hanya pihak-pihak yang melakukan penanganan bencana yang diperbolehkan masuk ke wilayah terdampak.

Ada dua titik penyekatan yang dilakukan oleh personel Satbrimob Polda Jawa Timur, yakni di Depan Balai Desa Supiturang dan perempatan Tugu Pancasila.

Berdasarkan pantauan Vivaborneo.com titik terdampak paling parah ada di kawasan Umbulan, Dusun Sumbersari Desa Supiturang , banyak didatangi warga luar kawasan.Warga dari luar wilayah itu, banyak yang melakukan swafoto atau melakukan siaran langsung menggunakan akun media sosial.(Buang Supeno)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.