ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Perayaan Pergantian Tahun di Kota Batu Tanpa Pesta Kembang Api

December 30, 2021 by  
Filed under Wisata

Share this news

Ketua PHRI Batu Jawa Timur, Sujud Hariadi

BATU -Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Jawa Timur Sujud Hariadi menegaskan perayaan malam pergantian tahun baru 2022 pada hotel di Batu, tidak ada pesta kembang api.

Hal itu disampaikan mengingatkan situasi dan kondisi masih dalam pandemi Covid-19 belum berakhir. Apalagi masih dalam situasi berduka adanya musibah erupsi Gunung Semeru yang berdampak diwilayah Kabupaten Lumajang

Dikatakan Sujud, malam tahun baru akan digelar sederhana. Tidak ada pesta kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu masih pandemi, juga kondisinya masih berduka terkait erupsi Gunung Semeru.

“Jadi kita masih hati-hati dalam pelaksanaan perayaan tahun baru,” ujar Sujud Hariadi di kantornya, kamis ( 30/12/2021)

Sujud menjelaskan, hotel-hotel yang ada di wilayah Kota Batu, pada perayaan malam pergantian tahun rencananya hanya akan menggelar acara makan malam yang diiringi dengan pertunjukan musik sederhana.

Ia menambahkan, pertunjukan musik juga tidak akan dilakukan secara besar-besaran yang bisa memunculkan kerumunan dan berpotensi menyebarkan virus, apalagi kini ada varian baru Omicron.

Dibandingkan sebelum pandemi mendera, hunian kamar hotel di Batu “terjun bebas“”.

“ Wisatawan sekarang tidak mau pesan melalui online, mereka lebih senang datang ke lokasi dulu, jika adanya pengetatan yang berlebihan mereka balik kanan mencari daerah yang longgar. Tetapi jika situasinya enak, mereka langsung pesan kamar,“ tandas Sujud.

Sujud Hariadi yang juga Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Batu menyebutkan, perusahaannya sempat menggaji karyawan 50 % selama 9 bulan, disaat pandemi mengalami puncaknya. Namun saat ini sudah normal mereka digaji 100 % kembali.

Sementara jumlah pengunjung di tahun 2019 Taman Rekreasi Selekta mampu menembus angka 1.394.000 sedangkan tahun 2020 hanya mencapai 400 ribu pengunjung dan tahun 2021 turun drastis menjadi 260 ribu pengunjung.

Dengan adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022. Dimana salah satu poin utamanya yakni aturan pengetatan selama Nataru berlaku untuk kegiatan wisata.

Pemerintah akan meningkatkan kewaspadaan pada objek wisata di beberapa daerah destinasi pariwisata favorit, seperti  Bali, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Bogor dan Medan dan lain-lainnya.

Selain itu, poin utama yang tidak kalah penting ialah adanya jumlah pembatasan wisatawan maksimal 75% dari kapasitas total tempat, tambah Sujud.

“Jika melihat Imendagri, tidak boleh ada perayaan yang berlebihan. Pengelola hotel juga memilih untuk memanfaatkan ruang-ruang terbuka,” kata Sujud.

Taman Rekreasi Selecta miliknya yang merupakan salah satu destinasi favorit masyarakat pada saat perayaan tahun baru, tetapi tahun baru 2022 harus prihatin dulu. Tidak ada pesta kembang api.

Di Taman Rekreasi Selecta menyediakan banyak permainan dan wahana yang menyenangkan seperti Bianglala, perahu ayun, sky bike, dan cinema 4D dan pemandangan alam yang indah dengan udara sejuk karena lokasi wisata ini dikelilingi Gunung Arjuna, Welirang, dan Anjasmoro.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya, di Taman Rekreasi Selecta ada Pasar Rakyat yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat pada malam perayaan tahun baru. Namun, pada tahun ini acara tersebut tidak digelar.

“Biasanya untuk di Selecta ada Pasar Rakyat saat tahun baru. Tapi kali ini tidak ada, hanya makan malam untuk tamu hotel di pinggir kolam dan musik saja. Itu saja,” ujarnya.

Pemerintah pusat memutuskan untuk tidak menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada periode Natal dan Tahun Baru 2022 melainkan hanya memberlakukan sejumlah pengetatan.

Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi, sangat optimis tahun 2022, kegiatan wisatawan akan kembali normal, seiring dengan menurunkan PPKM pandemi.

“Hal itu nampak terlihat dari Pandemi turun, ekonomi berputar bergerak naik. Dengan  syarat mampu mengungguli daerah lain seperti Mojokerto, Jombang, Pasuruan dan Kabupaten Malang “ lanjutnya. (Buang Supeno)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.