ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Silangan DD Orchid Nursey Dadaprejo Batu Raih First Class Certificate (FCC) Dari Singapura

January 25, 2022 by  
Filed under Nusantara

Share this news

Anggrek kelas dunia dengan harga jutaan

BATU – Sebanyak 200 lebih hasil silangan anggrek milik Dede Setia Santoso asal Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu terdaftar di Royal Horticultural Society (RHS) London. RHS adalah induk organisasi pendaftaran anggrek dunia untuk hibrida dan spesies.

Berkat pengakuan internasional ini hasil produksi pelaku usaha anggrek dengan Brand DD Orchid Nursery merajai dunia penggangrekan Indonesia maupun Internasional, bahkan banyak pejabat negara yang minta diabadikan namanya dalam silangan anggrek terbarunya.

Beberapa nama anggrek silangan antara lain Dendrobium Mufidah J.K., Dendrobium Rita Subowo, Dendrobium I. Dwiprahasto, dan Dendrobium Kick Covid-19, Dendrobium Yasim Limpo – Menteri Pertanian dengan istrinya  Ayu Sri

“Ada juga Gubernur Jawa Timur Khofifah – Cetar dan Harmoni serta Walikota Batu Dewanti Rumpokok “ ungkap dede ketika menerima wartawan Vivaborneo.com di teras rumahnya sekaligus tempat pengembangan dan penelitian anggarek DD Orchid Nursey, Senin ( 24/1/2022).

Diakui, dengan diregisternya beberapa anggrek tersebut ternyata cukup mempengaruhi peningkatan permintaan akan tanaman anggrek. Setiap harinya puluhan sampai ratusan paket dikirim oleh DD Orchid Nursery kepada para customer atau pelanggannya yang tersebar hampir di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.

Yang banggakan baginya anggrek hasil persilanganya mendapatkan predikat First Class Certificate (FCC) dari Singapura.

“Itu merupakan penghargaan tertinggi, diberi skor para ahli antara 9-10, dari berbagai Negara Dunia,” ujar Dedek dengan bangga.

Dalam situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, bagaimana usahanya tetap hidup maka perlu langkah terobosan. Salah satu dengan memanfaatkan internet. Jualan melalui on line. Pelaku usaha anggrek dengan Brand DD Orchid Nursery tersebut juga melakukan penjualan anggrek secara online melalui telepon dan sosial media (Whatsapp, Facebook, dan Instagram). Produk anggrek yang dijual oleh DD Orchid Nursery berupa anggrek botolan, seedling, remaja dan berbunga.

“Penjualan anggrek pada bulan Maret tahun lalu sempat mengalami penurunan sekitar 60 persen, akan tetapi pada awal April 2021 penjualan mulai meningkat kembali bahkan cukup signifikan dibanding beberapa bulan sebelumnya,” tuturnya.

“Kebijakan pemerintah yang meminta masyarakat stay at home dan social distancing justru mempengaruhi peningkatan permintaan anggrek,” imbuhnya.

Hal tersebut dikarenakan konsumen anggrek sebagian besar adalah para hobbies dan kolektor anggrek yang pada situasi sekarang justru lebih banyak berada di rumah dan mengisi keseharian mereka dengan berkebun anggrek. Tak ayal, pesanan anggrek melalui media online ikut meningkat, katanya.

Dedek merasa keberhasilan usahanya ini berkat restu orang tua dan dukungan warga sekitar. Oleh karena itu kemudian Dedek ingin melibatkan warga yang ada didesanya ikut  dalam membudidayaan anggrek ini, dengan pola plasma agar bisa menikmati hasil manisnya anggrek.

“Saya beri bibit anggrek dengan gratis, pot dan pelatihan bagaimana membudidayakan anggrek yang benar kemudian jika hasil tanamannya mulai remaja, saya beli dan saya pasarkan, “ tegasnya.

Hingga saat ini kurang lebih ada 108 petani plasma (mitra) yang sudah bergabung dalam binaannya dari awal berdiri 2013 Cuma 20 orang .

Dedek menyebutkan pemberdayaan warga Desa Dadaprejo melalui Kelompok Tani Sanderiana yang beranggotakan 108 petani plasma. Sebagian besar petani yang tergabung di Kelompok Tani tersebut adalah ibu rumah tangga dan pekerja harian. Mayoritas para petani membudidayakan Anggrek Dendrobium pada fase pembibitan.

“Bibit (botolan) Anggrek disuplay oleh DD Orchid Nursery sebanyak 50-100 botol per bulan. Fase pembibitan berlangsung selama enam bulan sesuai usia bibit/seedling anggrek. Anggrek yang telah dirawat oleh anggota kelompok tani ini kemudian dibantu pemasarannya oleh DD Orchid Nursery,” ucapnya

Perputaran keuangan dari kelompok Sanderiana Desa Dadaprejo binaannya  mampu mencapai Rp. 500 Juta sampai 1 Miliar rupiah setiap bulannya.

Kebun DD Orchid Nursey Lokasi Penelitian

Anggrek hasil silangan terdaftar di Royal Horticultural Society (RHS)

Kawasan perkebunan DD orchird Nursey terdapat Rumah Hijau Tanaman Anggrek seluas 300 ribu meter persegi. Dede sangat terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar tanaman anggrek, silahkan. Mulai dari cara budidaya, perawatan maupun pemasaran.

Berkat kedermawanannya dalam berbagi ilmu tentang anggrek ini banyak kalangan Perguruan tinggi, Sekolah Menengah Atas (SMA), Mahasiswa dan masyarakat umum lingkungan kota Batu maupun luar kota, belajar disana. Demikian pula permintaan sebagai pembicara dalam seminar berbagai Perguruan tinggi atau pertemuan peranggrekan.

“Saat ini ada sekitar 60 siswa magang, saya sediakan penginapan secara gratis,“ Imbuhnya.

Dedek menyebutkan dia mempelajari budidaya anggrek secara otodidak berbekal kesukaannya merawat tanaman. Selama budi daya ia sudah mengalami sejumlah kegagalan percobaan hingga ratusan kali.

Dedek tidak menyerah. Ia mencoba berkonsultasi dengan teman-temanya secara langsung dan mulai membaca refrensi budidaya tanaman anggrek. Akhirnya usahanya berhasil dengan sukses. Oleh karena itu dia bertekad bagaimana agar orang lain tidak bernasib seperti dirinya tatkala belajar anggrek

“Saya membuka diri untuk ini, silahkan siapa yang mau belajar. Prinsip saya bagaimana ilmunya bisa bermanfaat untuk orang lain “ papar Lulusan Universitas Brawijaya yang lahir 21 Juni 1978 kini dikarunia seorang seorang putra berumur 3 tahun, hasil pernikahannya dengan Okta Risma Yeni, Pegawai Kementrian Pertanian Jakarta.

“Sudah saya buatkan istri saya, nama anggrek yaitu Dendribium Orienoktarismayeni, Dendribium Oktajelita  dan ada Catleyaoriensinam “ ujarnya.

Anggrek Donasi

Kreativitas Dedek tidak berhenti sampai disitu, dia selalu membuat silangan anggrek dengan nama sesuai tematik maupun kejadian luar biasa yang didalam negeri bahkan hasilnya didonasikan untuk kemanusianya sebut saja Anggrek Palu Bangkit untuk mengenang kejadian gempa di Palu 2018, penjualan anggrek kerjasama dengan Kagama aluminis UGM berhasil terjual Rp 90 Juta langsung disumbangkan. Demikian pula dengan anggrek Lombok Bangkit, anggreknya dilelang dengan harga tertinggi sekitar seratus Jutaan disumbangkan untuk warga Lombok.

“Ada juga anggrek Mahameru 4 Juta setiap tanaman, saya serahkan 4 tanaman untuk panitia, “ kata Dedek.

Dalam awal peredaran Covic, Dedek meliris  anggrek dengan nama  KickCovid-19 dan Dendrobium I. Dwiprahasto untuk mengenang dosen UGM yang meninggal kena Covid. Ada juga Dendrobium Indonesia Damai, dan Dendrobium Zamrud Khastulistiwa.

DD orchird Nursey setiap hari bisa memproduksi 9 – 10 ribu bibit tananam anggrek yang dilahirkan melalui kultur jaringan sendiri.

September tahun 2022, DD Orchid Nursey bersama panitia akan menggelar festival dan pameran anggrek Internasional East Java Orchid Show (IEJOS). Dirinya menyelenggarakan festival dan pameran anggrek terakhir 2020 sebelum pandemi Covc-19.

“Semoga Covid-19 tuntas sehingga kita akan menggairahkan kembali dunia penganggrekan tanah air dengan event Internasional, sekitar september sampai Oktober, “ pungkasnya.

Selama ini dia hanya mengikuti festival dan pameran Internasional yang dipusatkan di Singapura. (Buang Supeno).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.