ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kepala Perpustakaan Nasional: Hanya 10 Persen Penduduk Indonesia Yang  Sarjana

February 4, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

Muhammad Syarif Bando

BATU– Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menegaskan dari data Bappenas dan BPS menyatakan hanya 10 persen penduduk Indonesia yang memiliki Ijasah Sarjana ( S1-S3 ).

Hal itu disampaikan dalam Jumpa Pers usai peresmian Gedung Perpustakaan Umum Daerah Kota Batu, Jum’at ( 4/2/2022 ).

“Artinya 90 persen masyarakat Indonesia terhitung sebagai ibu rumah tangga, kepala rumah tangga dengan modal pendidikan SLTA,SLTP, SD dan tidak sekolah “ tegas Muhammad Syarif Bando.

Muhammad Syarif menilai indeks Literasi Nasional, masih direndah apalagi parameter yang dibangun dengan  Unesco berbeda.

Disebutkan posisi Unesco cuma sebagai akselerator yang menginformasikan bahwa di negara ini pendidikanya baik tetapi mereka tidak tahu bagaimana negara itu mempunyai kebijakan untuk mencapai literasi itu  dengan cara masing-masing.

Kalau yang  “warning” Unesco ada 6 literasi dasar kata Syarif itu memang bagus, tetapi harus diterjemahkan bahwa literasi adalah kemampuan baca tulis dan pembangunan karakter itu diperoleh di sekolah Dasar. Selanjutnya ada kemampuan akses stabilitas ini masih bermasalah, orang menganggap kaum milineal itu sangat familiar dengan dunia medsos tetapi kemampuan akses terhadap ilmu pengetahuan masih kurang. Ketiga kedalaman pengetahuan seseorang memahami makna yang tersirat dan tersurat. Selanjutnya literasi Inovasi dan kreativitas. Yang terakhir kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi.

“Kalau mau diukur, kita rendah. Karena dari jarum hingga produksi teknologi tinggi kita masih impor. Batu bara dikirim ke Tiongkok, India, Jepang dan Korea kita tidak pernah mengolah menjadi barang jadi, “ paparnya.

Lebih lanjut diungkapkan kelompok masyarakat seperti ini sangat rentan bisa kehilangan lapangan pekerjaan kalau hanya sebagai pekerja. Oleh karena itu dia harus memiliki modal ilmu pengetahuan yang cukup meskipun sebatas home industri dan ilmu terapan karena potensi sumber daya Indonesia sangat melimpah.

Muhammad Syarif menekankan perlunya gerakan untuk menumbuhkan kegemaran membaca dan pentingnya literasi dikalangan generasi muda dengan menyiapkan buku-buku ilmu terapan dan lainnya. Hal itu sudah menjadi keniscayaan. Kegiatan itu nantinya  yang dapat menolong kurang lebih 65 Juta penduduk Indonesia dari ketertinggalan informasi

Ditambahkan Gedung Perpustakaan  hendaknya tidak ada lagi deretan buku-buku tua. Model perpustaakan saat ini harus diisi teori ilmu perpustakaan abad 18 sebanyak 10%, teori ilmu perpustakaan yang tumbuh pesat pada abad 19 sebanyak 20% dan teori ilmu perpustakaan yang relevan saat ini sebanyak 70 persen.

“Tugas kita saat ini adalah mencerdaskaan kehidupan anak bangsa, mensejahterahkan anak bangsa, melindungi NKRI dan melaksanakan ketertiban dunia, melalui literasi. Karena buku merupakan jendela dunia,“ pungkasnya.

Walikota Batu Dewanti Rumpoko menyebutkan literasi menjadi salah satu kunci untuk menciptakan generasi yang unggul dan maju. Ketersediaan sarana perpustakaan dan koleksi bahan bacaan menjadi salah satu hal yang penting.

Oleh karena itu  Pemkot Batu berupaya membantu warga dengan penyediaan Gedung Perpustakaan Umum yang representatif dengan kemampuan yang bisa menampung banyak pengunjung dan tamu serta disediakan berbagai fasilitas digital dan koleksi buku cetak maupun e-book.

“Kami bertekat untuk meningkatkan indeks Literasi masyarakat Kota Batu,” tegasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu Shanti Retnoningsasi menyebuatkan,  jumlah perpustakaan di Kota Batu ada sebanyak 146 unit yang terdiri dari perpustakaan daerah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa/Kelurahan, Sekolah, Masyarakat dan Keluarga dengan jumlah koleksi bahan pustaka sebanyak 34.300 eksemplar dan 4.800 buku elektronik.

Dalam kesempatan itu Kepala Perpustakaan Nasional mengukuhkan Walikota Batu sebagai Ibu Literasi Batu dilanjutkan dengan dialog interaktif. (Buang Supeno)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.