ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

KPK : OTT Terus Berulang dan Tidak Membuat Kapok

March 10, 2022 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyampaikan KPK tidak pernah bangga bisa menangkap pelaku koruptor. Hal tersebut malah menjadi keprihatinan KPK karena terus menerus terulang.

“Selama 18 tahun keberadaan KPK, banyak kepala daerah yang sudah ditindak oleh KPK. Bahkan di Kalimantan Timur, belum lama ini ada kepala daerah yang mengalami nasib apes,” ungkap Alexander Marwata saat memberi arahan pada Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Kalimantan Timur Dalam Rangka Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Tahun 2022 di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (9/3/2022).

Dikatakan Marwata, banyak yang beranggapan kena OTT (operasi tangkap tangan) itu apes. Karena hal tersebut tidak membuat yang lain menjadi kapok.  Bahkan mereka berupaya mencari-cari cara yang lain supaya bisa terhindar dari OTT.

Marwata menambahkan, penangkapan kepala daerah yang terus berulang itu justru sebuah tragedi. Tragedi dalam sebuah proses demokrasi dan tragedi dalam proses pemberantasan korupsi.

“Tragedi juga buat daerah yang kepala daerahnya tertangkap OTT KPK,” ujar Alexander Marwata.

Menurut Marwata, dulu, korupsi tersentralisasi, karena kekuasaan terpusat. Tapi sekarang korupsi tidak lagi mengenal pusat dan daerah. Bahkan korupsi seperti sudah menjadi budaya di tengah masyarakat.

Dia berpesan agar kepala daerah dan aparaturnya tetap bekerja sesuai aturan sehingga terhindar dari persoalan hukum dan korupsi. Dia berharap tidak ada lagi kasus korupsi dan OTT di Kaltim. Sementara KPK akan memperkuat pencegahan korupsi. (sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.