ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Penerbangan Komersial di Bandara Melalan Kubar Masih Kosong

March 30, 2022 by  
Filed under Daerah

Share this news

Kepala Bandara Melalan Indra Rohman

SENDAWAR – Selama pandemi covid 19, slot penerbangan komersial di Bandara Melalan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimanan Timur (Kaltim) mengalami kekosongan hingga saat ini.

“Bandara Melalan sudah siap untuk operasionalnya. Terbukti beberapa waktu yang lalu pernah ada penerbangan Wing Air dan Juga Nam Air, karena terkendala pandemi covid 19 semua armada akhirnya macet hingga saat ini,” kata Kepala Bandara Melalan Indra Rohman saat ditemui vivaborneo.com di ruang kerjanya, Selasa (29/3/2022).

Dikatakan Indra kekosongan slot penerbangan komersial disebabkan maskapai yang belum menjadwalkan penerbangan ke Kubar. Pihak bandara serta Kepala Dinas Perhubungan sudah melakukan beberapa upaya dengan meminta bantuan Kepala bandara APT Pranoto. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan maskapai Citilink. Respon yang didapat, Citilink sangat berminat sekali untuk terbang ke Kubar, namun terkendala dengan armada. Saat ini  Citilink hanya memiliki satu armada ATR 72  dan dipakai untuk penerbangan ke Kalimantan Tengah.

“Mereka sudah berjanji kepada kami setelah pesawat ATR 72 ready mereka siap akan langsung terbang ke Kubar dan di perkirakan tahun depan siap katanya,”bebernya.

Indra Rohman  mengatakan, saat ini penerbangan ke kubar hanya ada perintis yaitu Susi Air serta pesawat carteran perusahaan. Pesawat perintis Susi Air seminggu sekali setiap hari selasa dengan rute dari Samarinda ke Datadawai Mahulu, Datadawai ke Kubar, kemudian dari Kubar ke Datadawai kemduian ke Samarinda.

Indra juga menjelaskan saat ini Bandara Melalan dalam tahap pengembangan runway. Saat ini runway sepanjang 1.300 meter akan ditambah  100 meter sehingga menjadi 1.400 meter.  Penambahan 100 meter ini masih dalam tahap pengerjaan dan memasuki tahap persiapan lahan.

“Kendala kami saat ini hanya faktor cuaca,”ungkapnya.

Ia membeberkan, sudah setahun lebih pengerjaan lahan yang 100 meter mengalami kendala cuaca. Sering terjadi pekerjaan baru dilakukan selama dua terhenti karena hujan hingga 3 sampai empat hari.

“Hal ini membuat lahan tidak bisa digarap dan menunggu panas dulu baru bisa bekerja lagi, akhirnya pekerjaan menjadi lambat,” katanya.

Indra meyakini pada tahun ini pekerjaan penambahan tersebut bisa selesai sehingga tahun depan bisa dipersiapkan pembangunan jalannya. (arf).

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.