ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PT. TCM Support ToT Kerajinan Sarut Di Kecamatan Damai

April 2, 2022 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SENDAWAR – Kegiatan Training of Trainer (ToT) Kelompok kerajinan tangan Sarut (Kiai Panei Penguntai Lawei  yaitu  Tangan Merangkai atau Merajut Terampil dan Benang)   bekerja sama dengan PT. Trubaindo Coal Mining (TCM), PT. Pamapersada Nusantara dan Firman Ketaun Perkasa (FKP) di Lamin Kampung Damai Kota, Kecamatan Damai,Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Jumat (02/4/2022) 

ToT diikuti 8 kelompok kampung binaan dengan tujuan melatih para pengrajin sarut. Diharapkan  para trainer bisa mentransfer pengetahuannya kepada kelompok Sarut Kiai Panei Penguntai Lawei yang  sudah terbentuk.

Manajemen PT. TCM Jones Silas menyampaikan, perusahaan PT. TCM mempunyai program PPM 8 pilar.  Program yang saat ini dilaksanakan merupakan  pilar ke 5 yaitu sosial budaya. Melalui kerajinan sarut diharapkan mendapatkan anggota kelompok di kampung binaan yang berpotensi dan menguasai kegiatan sarut tersebut.

“Ini bisa kita kembangkan menjadi ciri khas Kutai Barat, yang ada di Kecamatan Damai yang bisa kita lestarikan,”ungkapnya.

Jones Silas berharap setiap kampong bisa mencetak kader-kader baru sehingga bisa mencetak generasi penerus. Melalui kegiatan ini bisa diperkenalkan melalui kegiatan promosi seperti mengadakan pameran dan lain sebagainya.

“ToT kita lakukan bersama agar potensi potensi dari peserta bisa digali dan mendapatkan ilmu yang baru untuk pengembangan ke depan,” tandasnya.

Ia menuturkan,  pada prinsipnya PT. TCM sangat mendukung sekali terhadap program kegiatan ini agar terus dikembangkan. Ciri khas seperti inilah yang harus tetap dijaga kelestariannya.

“Menjadi perhatian kita untuk menjaga kualitas sehingga bisa bersaing dengan daerah lain dan berdampak positif bagi warga Damai khususnya dan Kutai Barat pada umumnya,”bebernya.

Jones Silas berharap, para pengrajin sarut ini bukan hanya pekerjaan sampingan akan tetapi bisa menjadi keahlian mereka. Keahlian ini jika ditekuni dengan baik akan berdampak pada perkembangan ekonomi mereka dan juga orang lain.

“Kemandirian merekalah yang kami inginkan dan bisa berkelanjutan sampai ke anak cucu mereka agar kerajinan sarut ini terus berkembang,” harapnya.

Ketua Kelompok pengrajin Sarut Kecamatan Damai Severa Ernesta mengatakan, saat ini telah terbentuknya 8 kelompok sarut di 8 kampung binaan, antara lain Kampung Damai Kota, Mendika, Damai Sebrang, Sempant, Muara Nyahing, Benung, Muara Nilik dan Besiq. Sedangkan Lokusnya ada satu yaitu dari Kampung Bomboy, akan dibekali dengan ilmu merajut sarut guna disampaikan kepada anggota kelompoknya masing masing di kampung.

“Kita juga bekerjasama dengan Disperindagkop, dan tahun depan kita akan bentuk 8 kelompok lagi dari 17 kampung yang ada di Kecamatan Damai,”tuturnya.

Dijelaskan Severa Ernesta, pada bulan Agustus mendatang akan diadakan pameran sarut dan juga fashion show. Tujuannya adalah ingin memperkenalkan dan juga mempromosikan teman teman pengrajin sarut yang sudah dibina, dan akan mengundang pihak pemerintah maupun perusahaan.

Sementara itu salah satu anggota DPR Kubar dari fraksi Hanura Yono Rustanto ikut mendukung kerajinan sarut di Kecamatan Damai. Ia sangat mendukung dan menyisihkan sedikit dana aspirasinya untuk kelompok pengrajin sarut di 8 kampung dan bekerjasama dengan Disperindagkop.

“Kami belikan mesin obras dan mesin jahit guna mendukung pekerjaan mereka,”ujar Tanto.

Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut para pengrajin di Kecamatan Damai bisa lebih berkembang. Apalagi pada Februari 2022 lalu, istri bupati Kubar sudah mematenkan tenun sarut ini menjadi kerajinan lokal dari Kecamatan Damai.

Camat Damai Iman Setiadi membuka langsung (ToT) pelatihan sarut Kiai Panei Penguntei Lawei mengatakan kain sarut merupakan kerajinan kekayaan intelektual wastra warisan leluhur yang harus dilestarikan keberadaanya. Proses pembuatan kain sarut sangat unik, karena murni imajinasi dari pembuatnya dan mengkolaborasikan motif dasar yang sudah diwariskan turun temurun bahkan ada motif yang sudah dipatenkan.

“Kalau seperti kerajinan kain tenun doyo, badong dan tumpar kan sudah terkenal,” katanya.

Kain Sarut

Ia menuturkan, Kubar juga mempunyai kerajinan sarut yang tidak kalah menariknya yang mempunyai motif motif dan warna yang indah. Kerajinan sarut ini adalah ciri khas kerajinan masyarakat Dayak Benuaq yang dirajut atau dijahit secara manual. Telah dikenal di Kubar yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang sejak ratusan ahun yang silam.

“Kerajinan sarut ini sangat unik menjahit motif tanpa menggunakan pola murni dari imajinasi sang pengrajin,”ungkapnya.

Ia sangat mendukung kegiatan tersebut khususnya untuk mengangkat kerajinan sarut ini sebagai ciri khas kekayaan intelektual berupa wastra warisan leluhur dari Kecamatan Damai.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT. TCM, PT. Pama dan PT. FKP,” ujarnya. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.