ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Serap Aspirasi Sektor Pendidikan, Komisi IV DPRD Kaltim Gelar Pertemuan dengan Kepala Sekolah

April 13, 2022 by  
Filed under Daerah

Share this news

TENGGARONG – Komisi IV DPRD Kaltim yang dipimpin Akhmed Reza Fachlevi dan didampingi Salehudin anggota Komisi IV DPRD Kaltim menggelar rapat koordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) diantaranya MKKS SMA, MKKS SMK dan MKKS SLB  dan Cabang Dinas Pendidikan Kukar di SMKN 2 Tenggarong Kukar, Rabu (13/04/2022).

Akhmed Reza Fachlevi menyampaikan tujuan dilaksanakannya rapat koordinasi ini mengingat banyaknya persoalan yang harus diselesaikan di sektor pendidikan. Untuk itu Komisi IV DPRD Kaltim sengaja menyerap aspirasi melalui forum pertemuan bersama MKKS di Kutai Kartanegara ini.

“Ada banyak persoalan, dari mulai sarana dan prasarana belajar, masalah guru, termasuk lembaga sertifikasi profesi SMK,” kata Reza, sapaan akrab politisi Partai Gerindra ini.

Dikatakan Reza, ada Dua pimpinan DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara. Harapannya, bisa menjadikan wajah pendidikan di Kaltim semakin maju.

Senada disampaikan Salehuddin, anggota Komisi IV DPRD Kaltim.

“Kami ingin mendengar persoalan dan keluhan pendidikan. Semua persoalan pendidikan perlu didiskusikan. Terutama segala penunjang proses belajar,” bebernya.

Dikatakan, peningkatan kualitas dan beban menjalankan kurikulum jadi tantangan seluruh kepala sekolah yang perlu didukung.

Dalam kesempatan itu, Ketua MKKS SMA Kutai Kartanegara Asran menyampaikan, salah satu hal mendesak adalah kesejahteraan kepala sekolah.

“Masa sih, tunjangan kepala sekolah sama dengan guru. Sementara tanggung jawab kepala sekolah lebih berat. Pekerjaannya berat,” bebernya.

Ia mencontohkan, kepala sekolah Kecamatan Tabang atau Kembang Janggut, dana operasionalnya sering habis untuk transportasi.

Ia menyampaikan, tunjangan dari Pemprov Kaltim saat ini hanya Rp 700 ribu. Baik kepala sekolah maupun guru. Sementara dahulu ketika SMA masih di bawah kabupaten dan kota insentif yang diterima bisa mencapai lebih dari Rp 1 juta.

Karena itulah, menurutnya perlu ada penambahan insentif, minimal sama dengan sebelumnya.

Harapan lain yang disuarakan adalah pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar. “Untuk memahami kurikulum itu perlu dianggarkan pelatihan guru,” ujarnya.

Sebab Kaltim sudah sepakat untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar tahun pelajaran 2022 dan 2023.

Menanggapi keluhan itu, Reza menyampaikan akan berupaya mencarikan solusi terkait tunjangan kepala sekolah.

“Inilah pentingnya koordinasi dan sinergi. Semoga pertemuan seperti ini bisa diagendakan rutin sehingga semua persoalan pendidikan bisa dibahas dengan baik,” harapnya. (*/hd)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.