ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peringatan Hardiknas di Kecamatan Damai, PT. Trubaindo Coal Mining (TCM) Terima Penghargaan

May 19, 2022 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SENDAWAR – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)di Kecamatan Damai, dilaksanakan pada Rabu (18/5/2022), dengan mengambil tema “ Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar”. Peringatan  Hardiknas yang biasanya diperingati pada tanggal 2 Mei baru bisa dilaksanakan saat ini karena bertepatan dengan hari raya Idulfitri dan cuti bersama.

Dalam peringatan tersebut, perusahaan tambang Batubara yang peduli pendidikan di wilayah binaannya Kutai Barat (Kubar) serta para tokoh guru yang sudah purna tugas mendapatkan piagam penghargaan dari Kecamatan Damai melalui Kasi Pendidikan.

Kasi Pendidikan Kecamatan Damai, Severa Ernesta saat ditemui berpesan kepada tenaga pendidik, momentum Hardiknas ini harus tetap bersemangat dalam mencerdaskan anak bangsa. Meski kondisi di tengah pandemi, ia berharap tidak menyurutkan semangat para guru dalam mengajar dan mendidik anak anak.

“Siapa lagi yang mau mencerdaskan anak bangsa selain kita kita para tenaga pendidik ini,”ungkapnya.

Ia berharap semua tenaga pendidik yang terlibat mulai dari guru, kepala sekolah dan semua unsur yang terlibat di dalam dunia pendidikan tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab.

“Saya berharap kedepannya dunia pendidikan di Kecamatan Damai, Kubar khususnya, dan indonesia pada umumnya akan lebih baik lagi,”bebernya.

Sementara itu Camat Damai, Iman Setiadi atau akrab di panggil Yadi menyampaikan, pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Ini dapat juga diartikan setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan dan mengembangkan dalam hal pendidikan serta merupakan pintu gerbang dalam menyikapi keadaan dunia.

“Seharusnya Hardiknas ini kita peringati tanggal 2 Mei tadi, karena bertepatan dengan Idulfitri dan libur bersama makanya hari ini baru bisa terlaksana,”kata Yadi.

Ia menuturkan, pendidikan yang pertama didapat yaitu pendidikan di lingkungan keluarga. Sementara tanggal 2 Mei adalah tanggal yang istimewa, special sekaligus bersejarah. Selain menjadi peringatan Hardiknas,  tanggal 2 Mei juga merupakan tanggal kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara yang lahir pada tanggal 02 Mei 1889.

“Peringatan Hardiknas merupakan bentuk penghormatan aktivis, kritikus, Inovator sekaligus bapak pendidikan Indonesia,”bebernya.

Ia mengatakan, berbicara tentang hari pendidikan nasional maka perlu berbicara tentang situasi, kondisi, keadaan serta arah pendidikan indonesia saat ini. Era pendidikan sudah bergerak menuju arah kemerdekaan belajar. Para pembelajaran didesak untuk lebih akrab dengan teknologi seraya mewujudkan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan zaman.

Kalau dulu pendidikan dan pembelajaran berfokus pada pencapaian cita-cita. Bukan hal yang mudah bagi kaum muda untuk terjun langsung ke lapangan, apalagi bekalnya hanya teori, buku paket, serta catatan kecil yang terpampang di papan tulis.

“Kita semua memiliki  peran yang besar untuk mewujudkan kemerdekaan belajar,”tuturnya.

Lanjutnya, bukan hanya pembelajaran yang  aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, yang perlu diwujudkan melainkan juga penguasaan kompetensi dan literasi digital. Bukan rahasia kualitas pendidikan di indonesia saat ini sedang dipertanyakan.

Yadi membeberkan, menilik skor dari Programme For International Student (PISA) tahun terakhir, negara Indonesia masih duduk di deretan peringkat terendah. Tingkat literasi Indonesia perlu terus ditingkatkan, karena masih menempati peringkat ke 62 dari 70 negara.

“Saat ini minat baca di indonesia masih rendah yaitu rata rata 18.000 judul pertahun,”ujarnya.

Ia menuturkan, dibandingkan dengan Tiongkok yang memiliki minat baca rata rata 140.000 judul buku per tahun. Padahal kalau urusan baca membaca generasi muda tidaklah semalas itu. Selain itu Indonesia pun sebenarnya tidak kekurangan bahan bahan literasi.

“Seakan akan pendidikan kita tampak semakin terpuruk, masalah masalah seperti kesenjangan fasilitas pendidikan, rendahnya kompetensi guru, serta tingginya anak putus sekolah adalah luka yang nyata bagi cita-cita pendidikan Indonesia,”tutupnya.

Terakhir Yadi mengucapkan terima kasih kepada tokoh pendidikan mulai dari tingkat Paud  hingga SLTA, dan juga kepada seluruh manajemen perusahaan di wilayah Kecamatan Damai serta kepala sekolah dan juga para guru yang sudah membaktikan dirinya bagi kemajuan pendidikan di Kubar.

Salah satu tokoh guru yang sudah purna tugas, Rabina saat ditemui usai acara mengatakan, dunia pendidikan saat ini seperti sekolah-sekolah yang ada di pedalaman ini sangat membutuhkan fasilitas dan prasarana. Gedung sekolah banyak yang sudah rusak  serta buku pelajaran yang sudah lama kurikulum yang selalu berubah-ubah.  Saat ini sudah masuk di era merdeka belajar, terus terang dari sekolah sendiri tidak mampu untuk membeli buku sekolah, sedangkan dana bos tidak cukup untuk membeli buku itu sendiri.

“Jadi kesannya  kami yang tinggal di pedalaman ini pasti ketinggalan, apalagi seperti sekarang ini yang disebut merdeka dalam belajar,”ujarnya.

Ia menuturkan, bagaimana yang di pedalaman bisa merdeka belajar kalau ketersediaan buku tidak mencukupi. Dana bos hanya bisa membeli buku separuh saja.

“Kami hanya berharap pihak terkait dan juga perusahaan yang ada di Kecamatan Damai bisa membantu memenuhi kebutuhan baik buku maupun gedung yang sudah rusak agar kami bisa mengajar anak didik kami dengan maksimal”pintanya.

Sementara itu managemant PT. Trubaindo Coal Mining (TCM) Kancilius berharap peringatan Hardiknas dapat memacu kemajua dunia pendidikan khususnya di Kecamatan Damai dan Kutai Barat pada umumnya.

“Kami sangat mengapresiasi Kecamatan Damai yang sudah memberikan penghargaan kepada semua perusahaan yang peduli pendidikan ini,”tuturnya.

Kancilius berharap, kerjasama semua pihak terkait termasuk masyarakat dan juga perusahaan untuk memajukan dunia pendidikan yang ada di kecamatan damai ini, lebih ditingkatkan lagi sumber daya manusia (SDM) para guru dengan melalui peltihan pelatihan agar anak didiknya lebih siap menghadapi kurikulum merdeka belajar sekarang ini, dan juga biarpun tinggal di pedalaman jangan sampai ketinggalan pelajaran dengan anak yang ada di kota besar.

“Kami dari perusahaan ini hanya bisa mensupport dunia pendidikan, karena kami sangat perduli terhadap dunia pendidikan ini,”ungkapnya. (arf)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.