ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kang Chen ; “Ternyata Samarinda itu Aman dari Bencana”

November 12, 2010 by  
Filed under Profil

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com – Kejuaraan Bulutangkis Tuna Rungu Asia Pasific Ke-3 (3rd Asia Pasific Deaf Badminton Championship 2010) yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur yang sedianya dihadiri 66 negara, ternyata hanya dihadiri oleh 6 negara termasuk Indonesia. Atlet yang bertanding sebanyak 65 orang termasuk atlet, pelatih dan official dari negara Korea Selatan, Jepang, China Taipeh, India dan Indonesia.Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Tuna Rungu Asia Pasific, Kang Chen, sedikitnya peserta yang mengikuti kejuaraan bulutangkis di Samarinda, Indonesia ini karena beberapa faktor diantaranya adanya kekhawatiran dari negara peserta terhadap banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia.

“Bencana tsunami di Mentawai, di Wasior Papua dan letusan gunung berapi di Semeru menjadi pertimbangan unuk kedatangan dan keikutsertaan atlet-atlet negara lainnya,” ujarnya saat saat jamuan makan malam (welcome party) dengan Gubernur Kaltim dan panitia, Jumat malam lalu.

Namun, sebagai seorang Sekretaris Jenderal, Kang Chen terus berusaha untuk meyakinakan atlet-atlet tersebut untuk berpartisipasi. Kang Chen mengaku, sempa melakukan searching di internet untuk mengetahui dimana letak kota Samarinda.

Setelah mengerti keberadaan kota Samarinda yang ternyata sangat jauh dari sumber bencana, dirinya dapat meyakinkan lima negara untuk ikut berpartisipasi daang ke Samarinda.

“Ternyata Samarinda itu indah, aman dan jauh dari sumber bencana yang selama ini  Saya lihat di televisi,” ujarnya dengan bahasa isyarat yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Kang Chen sangat berterima kasih atas sambutan Gubernur Kaltim dan panitia serta keramahtamahan masyarakat Samarinda.(vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.