ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Taruna Merah Putih Gelar Seminar Komunikasi Politik Bung Karno

July 4, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

MALANG– DPC Taruna Merah Putih Kota Malang menggelar seminar Komunikasi Politik Bung Karno Pancasila dan generasi milineal, berlangsung di ruang sidang DPRD Kota Malang, Minggu ( 3/7/2022)

Ketua Panitia Juventus Ronald Persiko mengungkapkan  kegiatan yang melibatkan semua elemen pemuda di kota Malang, mengajak generasi melinial memahami konsep

Ir. Soekarno atau Bung Karno selain sebagai Presiden pertama RI juga adalah bapak bangsa, pendiri bangsa dan peletak dasar negara Indonesia dan satu lagi yang utama pencetus pertama konsep Pancasila.

“Sebagai kader bangsa, kami ingin mengembangkan konsep yang diajarkan bapak bangsa, generasi muda  harus memahami kualitas pemikiran Bung Karno pendiri bangsa dan peletak dasar negara Indonesia dan satu lagi yang utama pencetus pertama konsep Pancasila,” tegas Juve, panggilan akrab ketua DPC Taruna Merah Putih.

Cokro Wibowo Sumarsono Spd.MAP dalam makalahnya yang berjudul revitalisasi komunikasi politik Bung Karno mengungkapkan  kita selain harus memahami kualitas pemikiran Bung Karno, generasi muda juga harus memahami segala perlakuan negatif yang diterima sang putera fajar di akhir hidupnya, terutama saat kejadian di Wisma Yaso.

“Betapa saat itu sang proklamator bangsa diperlakukan sangat tidak layak. Perlakuan tersebut tidak melihat jasa-jasa beliau yang sangat besar untuk bangsa Indonesia.  Upaya de Soekarnoisasi harus dipahami rakyat dan rakyat berhak tahu sejarah yang sebenarnya,” ujar Cokro yang budayawan Malang.

Cokro mengungkapkan pentingnya pelurusan sejarah tentang sang putera fajar. Kiprah dan pengorbanan Bung Karno dalam pembentukan negara dan dasar negara Indonesia begitu besar dan tak akan lekang oleh waktu. Pemikiran Bung Karno dalam sejarah perjalanan bangsa tidak bisa lagi ditutupi oleh upaya-upaya de Soekarnoisasi.

Merevitalisasi nilai-nilai Pancasila kata Cokro  sebagai kaidah penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga harus menjadi kaidah penuntun tata kelola pemerintahan, birokrasi dan pelayanan publik yang bersih, profesional, modern dan berwibawa.  Salah seorang Bapak Bangsa, Bung Hatta, beberapa tahun sebelum meninggal tahun 1980, masih sempat memberi penjelasan substantif atas sila-sila Pancasila. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut Bung Hatta.

“Tidak hanya dasar hormat menghormati agama masing-masing, melainkan menjadi dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran, dan persaudaraan.”  lanjutnya.

 

Eko Hardiyanto sekretaris DPC PDIP Kota Malang ketika menutup seminar merasa bangga dengan hadirnya generasi muda atau melinial dalam memahami konsep dan pemikiran bung Karno. Hal itu sebagai pertanda kemajuan pemikiran.

“Semoga acara  dan kegiatan seperti ini terus dilaksanakan dalam meningkatkan pengetahuan generasi muda dalam memahami konsep yang digagas Bung Karno,” tegasnya..(buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.