ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Anggota Koperasi Kini Berjumlah 30 Juta Orang

July 15, 2009 by  
Filed under Berita

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com- Puncak Acara Hari Koperasi Nasional Ke-62 dipusatkan di Samarinda, Kalimantan Timur yang dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berlangsung meriah, aman dan lancar. Cuaca yang sangat cerah diawal acara dan hujan diakhir acara tidak membuat undangan yang memenuhi tribun timur tidak beranjak meninggalkan tempat duduk mereka.Tiga sambutan berturut-turut sebelum sambutan oleh Preseden diberikan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono serta Menteri Koperasi dan UKM, Suryadarma Ali.

Ketua Dekopin, Adi Sasono

Ketua Dekopin, Adi Sasono

Dalam sambutannya Ketua Dekopin mengingatkan kembali akan peran koperasi yang bertujuan meningkatkan kebersamaan, kejujuran, keterbukaan dan kepedulian bersama kepada ekonomi kolektif. Adi Sasono menjelaskan saat ini gerakan koperasi primer telah mencapai 155.000 dengan anggota sebanyak 30 Juta orang.

Kita mengenal ada koperasi dengan asset kecil, sementara ada koperasi yang memiliki asset hingga Rp. 6,5 Triliun dengan 1, 4 juta anggota,” ujarnya bangga. Sementara itu, Adi Sasono juga mengungkapkan bahwa koperasi dengan anggota terbanyak yakni Induk Koperasi dan Nelayan dengan 21juta anggota.

Ketua Dekopin juga menjelaskan kembali sejarah koperasi yang menjadi tonggak bagi pergerakan dan perkembangan koperasi di Indonesia. “Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat dengan kepeloporan H. Nitisoemantri sebagai ketua yang pertama.” Kemudian hari ini disepakati dan ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia”

Adi Sasono juga mengakui tidak semua koperasi dapat berhasil dalam pertumbuhannya. Ia mencontohkan koperasi yang bergerak dipenanaman jarak pagar sebagai pemasok bio etanol, ternyata tingakat produksi tanaman jarak pagar belum cukup ekonomis bagi kepentingan petani.

“Kini dari percobaan dan penelitiansedang diupayakan penangkaran biji jarak yang bisa menghasilkan produksi sekurang-kurangnya 10 ton biji jarak per hektar,” ujarnya.(yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.