ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur Lantik Syahari Jaang dan Nusyirwan Ismail

November 24, 2010 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kembali mengingatkan Samarinda sebagai urat nadi perekonomian Kaltim dengan geografi yang sangat strategis. Sebagai ibukota provinsi, Samarinda akan terus menjadi  barometer kemajuan Kaltim.“Sebagai ibukota provinsi Samarinda memiliki potensi dan peluang yang sangat strategis. Saya yakin dengan pengalaman Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda yang baru saja dilantik akan mampu mengubah Samarinda dengan suasana baru, lebih maju dan sejahtera dalam kondisi aman dan kondusif,” kata Gubernur Awang Faroek saat memberi sambutan usai melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda periode 2010 – 2015  di Gedung Serba Guna Stadion Madya Sempaja, Selasa (23/11).

Pada pelantikan yang dihadiri ribuan undangan tersebut, Gubernur Awang Faroek mengungkapkan Wali Kota Syaharie Jaang yang merupakan Wakil Walikota Samarinda dua periode sebelumnya dan Wakil Wali Kota Ir H Nusyirwan Ismail yang berpengalaman dalam dunia birokrasi adalah paduan yang sangat serasi  untuk memajukan Samarinda.

Gubernur meyakini, keduanya akan mampu melanjutkan program pembangunan wali kota sebelumnya Achmad Amins dengan rumusan program pembangunan  jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang lebih baik bagi kemajuan Samarinda, sekaligus  sebagai barometer kemajuan Kaltim.

Sinergi  dan kerjasama antara Pemerintah Kota dan provinsi juga menjadi bagian penting yang disampaikan  gubernur. Berbagai program pembangunan kota Samarinda diharapkan gubernur juga dapat disinergikan dengan program pembangunan provinsi. Dengan demikian, sasaran pembangunan akan berjalan lebih baik dan tepat sasaran.

Sinergi yang dimaksudkan gubernur diantaranya adalah agar Pemkot Samarinda dalam kepemimpinan yang baru dan menyerasikan konsep pembangunan dalam Visi Kaltim Bangkit “Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri Dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil Dan Sejahtera”.

Gubernur juga menyinggung tiga pilar pembangunan yang harus menjadi bagian yang harus disinergikan. Tiga pilar tersebut adalah pilar kesejahteraan, demokrasi dan keadilan.

“Prinsip dasar pembangunan harus dinikmati seluruh rakyat Samarinda. Sama halnya dengan pembangunan Kaltim Untuk Semua, pembangunan Samarinda juga harus menyentuh seluruh rakyat Samarinda. Tidak ada gunanya Samarinda semakin maju jika jurang antara si kaya dan si miskin semakin lebar,”  pekik Awang Faroek disambut riuh ribuan undangan.

Terkait pilar demokrasi, Awang Faroek menegaskan pentingnya pemahaman semua pihak tentang kebebasan berdemokrasi dengan penghormatan terhadap  hukum. “Kebebasan demokrasi yang mengabaikan  hukum justru akan menciptakan instabilitas dan kekacauan. Ini harus kita sadari bersama,” pesan gubernur.

Persoalan banjir dan rencana lanjutan pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) juga disampaikan oleh gubernur. Ia juga menambahkan Pemprov Kaltim akan membantu Pemkot Samarinda untuk segera menyelesaikan berbagai persoalan diantaranya masalah  reklamasi dan relokasi penduduk Sungai Karang Mumus, termasuk pemindahan Pasar Sungai Dama dan memberi masukan tentang rencana strategis pemindahan pusat pemerintahan kota Samarinda ke Samarinda Seberang.

Pelantikan Wali Kota Syahari Jaang dan Wakil Walikota Nusyirwan Ismail dihadiri hampir seluruh pejabat penting di Kaltim. Pelantikan oleh gubernur  dilakukan dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Samarinda  yang dipimpin Ketua DPRD Samarinda Siswadi. Tampak hadir Ketua DPRD Kaltim H Mukmin Faisyal, Pandam VI Mulawarman Mayjen Tan Aspan, Kapolda Kaltim Irjen Mathius Salempang dan Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy.  Drs H Achmad Amins yang merupakan walikota periode sebelumnya juga hadir dan turut memberi ucapan selamat.

Usai dilantik, dihadapan Gubernur Awang Faroek, Wali Kota Syahari Jaang membacakan redaksi pakta integritas yang telah ditandatanganinya. Pakta integritas merupakan janji dan komitmen untuk jujur dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas tanpa korupsi, kolusi dan nepotisme(KKN).  (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.