ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Politeknik Negeri Samarinda Evaluasi Gedung Workshop SMKN 2

September 15, 2022 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda melakukan evaluasi kelaikan terhadap salah satu bangunan gedung workshop yang ada di SMKN 2 Samarinda.

Vivaborneo.com, Samarinda  — Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda terdiri dari Sujiati Jepriani, ST., M.Eng, Yudi Pranoto, ST., M.Eng dan Bernardo S. Salasa, ST.,MT melakukan evaluasi kelayakan terhadap salah satu bangunan gedung yang ada di SMKN 2 Samarinda.

Kegiatan evaluasi yang berlangsung pada hari Rabu, 7 September 2022, ditemukan gedung workshop atau bengkel milik Program Studi Bisnis Konstruksi dan Properti SMKN 2 Samarinda, yang mulai tidak kokoh.

Pada proses evaluasi, Tim POLNES didampingi oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Samarinda Dwi Sari Harumingtyas, S.Pd.Bio., M.Pd dan Ketua Program Studi Studi Bisnis Konstruksi dan Properti serta beberapa guru SMKN 2 Samarinda.

Berdasarkan pengamatan secara visual, kondisi bangunan gedung workshop atau bengkel terlihat sangat memprihatinkan dan tergolong sudah membahayakan. Banyak dinding, kolom dan balok yang retak bahkan sampai ada yang pecah serta bangunan mulai terlihat miring.

“Keretakan yang terjadi di kolom serta lebar keretakan lebih dari 1 cm mengindikasikan bangunan tidak lagi mampu menopang beban dan berpotensi roboh,” ujar Sujiati pada Rabu (7/9/2022).

Kerusakan fisik yang terlihat secara visual, tim dosen yang terdiri dari Sujiati Jepriani, ST., M.Eng, Yudi Pranoto, ST., M.Eng dan Bernardo S. Salasa, ST.,MT, merekomendasikan agar gedung tersebut tidak boleh dipakai karena berpotensi runtuh.

Pengamatan secara visual menjadi dasar awal bagi Tim POLNES dalam melakukan evaluasi terhadap bangunan dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan program Structural  Analysis Program (SAP) 2000.

“Untuk saat ini kami merekomendasikan agar segala aktivitas yang biasa dilaksanakan pada gedung workshop/bengkel Program Studi Bisnis Konstruksi dan Properti SMKN 2 Samarinda ditiadakan. Karena bangunan dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan sewaktu-waktu bisa roboh,” jelas Sujiati.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 2 Samarinda Dwi Sari Harumingtyas sangat mengapresiasi hasil evaluasi dan rekomendasi yang disampaikan oleh TIM Pengabdian POLNES ini. Selanjutnya rekomendasi tersebut akan dilaksanakan, sampai bangunan workshop atau bengkel diperbaiki ataupun dibangun ulang.

Dwi Sari juga sangat berharap ada perhatian dan upaya dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap perbaikan dan pembangunan gedung workshop tersebut agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan dengan lancar.

“Atas rekomendasi ini kami akan pindahkan kegiatan praktik ke bengkel lain. Kami berharap perhatian Pemprov Kaltim untuk mendapatkan bantuan perbaikan atau bangun ulang,” harap Dwi Sari.(vb/yul/adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.