ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Masih Kekurangan Instruktur Produktifitas

December 4, 2010 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com, Pemerintah pusat meminta daerah perlu segera menyiapkan instruktur produktifitas untuk mendukung berbagai program peningkatan produktifitas yang dilaksanakan setiap tahunnya. Saat ini, jumlah instruktur produktifitas di Indonesia, termasuk di Kaltim jumlahnya masih sangat minim.“Pemerintah daerah harus segera merespon kesempatan yang telah disiapkan. Tahun depan, kami akan melatih 50 orang untuk menjadi instruktur produktifitas.  Kaltim jangan sampai ketinggalan,” kata Kasie Pengembangan Tenga Ahli Direktorat Produktifitas dan Kewirausahaan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Janu Susilo  di Samarinda.

Kaltim saat ini hanya memiliki satu tenaga instruktur produktifitas, sebab itu penambahan tenaga instruktur harus segera dilakukan untuk mendukung sukses pengembangan produktifitas Kaltim secara luas, termasuk di kabupaten dan kota.

Bukan hanya mempersiapkan para calon instruktur baru  untuk memenuhi kebutuhan tenaga instruktur produktifitas, mengingat  Kaltim yang secara geografi demikian luas, Janu Susilo menyarankan agar dapat memanfaatkan para instruktur produktifitas yang telah pensiun. Secara keilmuan mereka telah memiliki kemampuan yang baik, tinggal mengatur bentuk kerjasama dan kesiapan dari para pensiunan instruktur produktifitas tersebut.

“Saya pikir solusi untuk memenuhi kebutuhan instruktur produktifitas di Kaltim juga  bisa dilakukan dengan kembali memberikan peran kepada para pensiunan instruktur untuk  mengajar, setelah melihat kesiapan mereka,”  imbuhnya.

Khusus kepada instruktur produktifitas yang berprestasi, Janu Susilo juga menyebutkan kemungkinan mereka akan disertakan dalam program pelatihan berskala Asia dalam Asian Productifity Organization (APO) untuk mendapatkan klasifikasi instruktur produktifitas bertaraf Asia.

Secara nasional Janu mengungkapkan ada 150 instruktur produktif. Jumlah tersebut tentu saja belum dapat memenuhi kebutuhan tenaga instruktur untuk 33 provinsi dan lebih dari 400 kabupaten/kota se-Indonesia. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.