ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Armada Terbatas, Bandara Kubar Krisis Penerbangan

October 20, 2022 by  
Filed under Daerah

Share this news

Indra Rohman – Kepala Bandara Melalan Kubar

SENDAWAR, Kutai Barat – Sesuai keterangan dari Dirjen Kementerian Perhubungan Udara, melalui Kepala Bandara Melalan Kutai Barat (Kubar) beberapa wilayah mengalami kerisis penebangan, tidak terkecuali Bandara Melalan yang hingga kini belum juga mendapatkan armada komersial yang bisa terbang untuk melayani masyarakat.

Kepala Bandara Melalan Kubar, Indra Rohman saat ditemui media ini diruangannya menyampaikan, beberapa waktu yang lalu pemerintah Kubar, ada asisten II, beberapa anggota dewan, dan juga Kepala Dinas perhubungan Kubar mengadakan rapat dengan kementerian Perhubungan di Jakarta guna menanyakan tindak lanjut penerbangan di Kutai Barat.

Sesuai dengan keterangan Dirjen Kementerian Perhubungan udara, bahwa bukan hanya di kalimantan saja yang mengalami krisis penerbangan, bahkan Sulawesi, Papua dan di Jawa pun mengalami hal yang sama, kalau animo masyarakat sangat antusias sekali, akan tetapi yang menjadi kendala adalah armada atau pesawatnya yang terbatas, sehingga ada sekitar 40 persen kabupaten/kota se-Indonesia tidak ada penerbangan, bahkan yang sudah ada penerbangan sekitar 60 persen se-Indonesia bahkan tidak sampai.

“Bukan hanya di Kubar saja, bahkan seluruh Indonesia masih banyak yang belum ada penerbangan,” kata Indra Rohman Rabu (19/10/2022).

Ia mengatakan, pihak bandara Melalan akan terus berusaha untuk selalu berkomunikasi  dengan maskapai, saran dari kementrian perhubungan diminta menghubungi NAM AIR, karena NAM AIR salah satu operator yang mempunyai pesawat ATR 72 yang sesuai karakteristik atau kapasitas bandara Melalan, sedangkan NAM AIR sendiri sudah pernah terbang di Kubar, dan maunya NAM AIR hanya carter flaig, jadi deposit dua ratus juta dulu baru mereka mau terbang.

“Waktu itu kita sudah coba gandeng dengan Perusda, dan kalau dua ratus juta di siapin terus ya sampai kapan, sedangkan kemampuan di daerah terbatas, akhirnya macet juga,” ujarnya.

Ia menuturkan, sesuai dengan keterangan Dirjen Perhubungan Udara bahwa permintaan dari wilyah atau kabupaten/kota sangat banyak sekali, dan yang menjadi kendala adalah armada atau operatornya, dari bandara melalan setiap ada info pesawat mau buka rute sudah suwan atau datang duluan untuk memesan penerbangan ke kubar, karena saat ini bandara melalan sudah siap dengan panjang rute runway 1.300  meter.

“Kita akan jemput bola dan berusaha terus agar kita bisa secepatnya mendapatkan rute Penerbangan,” ungkapnya.

Dikatakan, sejauh ini pihak bandara melalan selalu berusaha dan berkomunikasi dengan pihak maskapai, dan yang menjadi kendala memang pesawatnya yang masih kurang banyak, jadi saat ini masyarakat selalu bertanya tanya kenapa kok belum ada penerbangan di kubar, sedangkan covid 19 sudah mulai berangsur normal.

“Pesawat ATR 72 yang bisa mendarat di Bandara Melalan masih sangat minim sekali,”ujarnya.

Dari usaha dan upaya yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, Kepala Bandara Melalan Kubar optimis bahwa penerbangan di kubar akan exis kembali seperti 2018 lalu, jadi ia mohon masyarakat agar bersabar dan ia akan selalu berusaha dan ihtiar.

“Mari kita sama sama berdoa, semoga segera ada penerbangan lagi ke Kubar,” pintanya. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.