ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Salehuddin Apresiasi Partisipasi Masyarakat Bentuk Komunitas Peduli Keluarga

November 2, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

KUTAI KARTANEGARA – Anggota Komisi 4 DPRD Kaltim Salehuddin mengapresiasi masyarakat yang ikut serta memberikan pemikiran dalam pembangunan ketahanan keluarga, dengan membentuk komunitas sebagai wadah berbagi ilmu tentang keluarga. Hal ini disampaikan Disela kegiatan Sosialisasikan Peraturan Daerah (Sosperda) Provinsi Kaltim No.2 Tahun 2022,di balai desa beloro, Selasa (01/11/2022).

Salehuddin  mengatakan, inisiatif masyarakat dengan membentuk komunitas yang berfokus pada komunikasi keluarga dan kesehatan mental menjadi bagian peran penting dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Saat ini kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan Kekerasan terhadap anak sering kali terjadi. Bahkan banyak kasus yang tidak serta diberikan, karena adanya undang-undang perlindungan terkadap korban KDRT.

“Banyak kasus kekerasan yang terjadi, hal ini berakibat buruk bagi ketahanan keluarga itu sendiri,” ucapnya.

Dia menambahkan, banyak korban kekerasan yang saat ini tidak berani melaporkan kasus KDRT dengan banyak pertimbangan. Sementara dampak psikologis yang dirasakan korban dapat berakibat buruk pada tumbuh kembang anak.

“Dengan hadirnya komunitas, dapat mengadvokasi masyarakat. Insyaallah kedepan kami akan terus berkoordinasi memberikan pemikiran untuk pembangunan ketahanan keluarga,” ucapnya.

Salehuddin menambahkan, masyarakat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusip. Banyaknya permasalahan sosial yang terjadi, dapat diminimalkan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi keluarga.

Hadir dalam kegiatan Sosperda, Ria Atia Dewi Ketua Komunitas Emak Perduli Anak (Kemak) Sebulu menyampaikan. Komunitas yang baru dibentuk selama 4 bulan memiliki antusias yang besar, dia menyampaikan. Kegiatan yang dilakukan komunitas dalam acara seminar kesehatan mental bahkan dihadiri lebih 50 peserta.

“Saat kegiatan kami membatasi peserta, hanya sekitar 50 peserta saja. Namun ternyata banyak yang ingin hadir, baik menyampaikan melalu pesan whatshap maupun secara langsung,” ucapnya.

Ria berharap, komunitas dapat menjadi bagian dari pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menyampaikan, dengan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan serta menghadirkan para tenaga profesional sebagai pemateri dapat membentuk kepercayaan diri.

“Saat ini masyarakat sedang mengalami krisis kepercayaan pada diri sendiri, hal ini terjadi akibat banyaknya penilaian yang dilakukan pada hidup orang lain. Menghakimi dan ikut campur dalam urusan pribadi orang lain,” sambungnya.

Ria optimis, dengan hadirnya komunitas dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan kegiatan yang rutin dilaksanakan langsung kepada masyarakat dapat menambah ilmu pengetahuan dalam membina komunikasi yang baik dengan pasangan. Khususnya menjaga kesehatan mental para ibu yang memiliki multi fungsi dalam rumah tangga.

“Menyelamatkan mental 1 ibu, sama dengan menyelamatkan 1 generasi. Karena ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya,” tutupnya. (RAD)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.