ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Saya Jagokan Three Lions – Catatan Rizal Effendi

November 18, 2022 by  
Filed under Opini

Share this news

ANDAI Timnas ikut Piala Dunia 2022 di Qatar, tentu saya habis-habisan bela Merah Putih. Tapi sayangnya Indonesia belum bisa melangkah ke sana. Tapi kata komedian Cak Lontong di depan Presiden Jokowi, jangan anggap remeh Timnas Indonesia.

Menurut Cak Lontong, tim-tim kuat di dunia tak boleh sombong dengan timnas kita. Sebab mereka belum pernah mengalahkan Indonesia. Brazil 5 kali juara dunia, Jerman 4 kali, dan Italia 3 kali. Mereka pernah saling mengalahkan. Tapi sekalipun belum pernah mengalahkan Timnas Indonesia.

“Kita pertahankan jangan pernah mau bertanding dengan mereka. Supaya kita tidak terkalahkan. Itulah bagaimana kita harus optimis dengan cara minimalis,” kata Cak Lontong, yang membuat Presiden Jokowi tertawa terpingkal-pingkal pada acara HUT ke-8 Partai Perindo di Jakarta, Senin (7/11).

Terlepas dari lawakan insinyur alumnus ITS itu, saya tetap berharap Timnas Indonesia suatu saat kelak bisa tampil di Piala Dunia. Tanda-tanda itu sudah ada kalau kita melihat kemajuan Timnas setelah ditangani pelatih Shin Tae-yong. Sayang di tengah kobaran semangat itu, tiba-tiba terjadi tragedi Kanjuruhan, yang membuat dunia sepakbola Indonesia sangat berkabung.

Apakah Indonesia sungguh-sungguh belum pernah tampil di ajang Piala Dunia? Mungkin perlu disimak juga sejarah pergelaran Piala Dunia. Setidaknya di tahun 1938. Saya dan kita semua yang hidup pada era sekarang tentu belum lahir.  Menurut laman FIFA, Indonesia menjadi negara pertama dari Asia yang tampil di ajang Piala Dunia dengan nama Hindia Belanda.

Mengutip dari artikel berjudul “Dutch East Indies: Asia’s First World Cup Participants” terbitan tanggal 5 Juni 2020, secara khusus dibeberkan bahwa Indonesia pernah ikut  pesta sepakbola empat tahunan itu.

“Faktanya, Indonesia dengan nama Hindia Belanda menjadi tim pertama Asia yang ambil bagian di Piala Dunia ketiga tahun 1938 di Prancis. Sayang sejak itu perkembangan persepakbolaannya agak memudar,” demikian dikutip dari laman tersebut oleh Bola.net.

Menyambut Piala Dunia 2022 di Qatar, yang  digelar mulai 20 November sampai 18 Desember, terus  terang saya menjagokan  Inggris sebagai juara. Meski para pengamat lebih mengunggulkan Brazil, Jerman, Spanyol,  Portugal, dan Prancis sebagai juara bertahan. Bahkan Belanda juga mengincar gelar juara tersebut.

Inggris memang hanya sekali juara dunia. Itu pun terjadi sangat lama. Tahun 1966, ketika saya masih  di bangku SD kelas 3. Karena itu alasan saya mengunggulkan Inggris memang berbau agak emosional. “Suka-suka saya,” meminjam istilah Gubernur Isran Noor. Saya menganggap skuad Three Lions adalah penjelmaan MU alias Manchester United. Sebab, MU dari Inggris memang tim favorit saya.

Dari 26 pemain yang dibawa pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate, memang hanya ada tiga pemain MU.  Yaitu penyerang Marcus Rashford,  dan dua pemain belakang Harry Maguire dan Luke Shaw. Karena penyerang Jadon Sancho gagal masuk skuad.

Saya juga khawatir dengan penampilan Maguire. Sebab, belakangan ini permainannya di MU memang agak menurun. Tapi pelatih Southgate melihat dia cukup berpengalaman dan masih tetap dibutuhkan. Dia nanti akan ditemani beberapa bek tengah seperti Conor Coady (Everton), Eric Dier (Tottenham Hotspur), John Stones (Manchester City) dan Ben White (Arsenal).

Sebagai kapten sepertinya tepat dipercayakan kepada Harry Kane, penyerang dari Tottenham Hostpur. Southgate membawa 7 penyerang andal, selain Rashford dan Kane, juga Phil Foden (Manchester City), Jack Grealish (Manchester City),  Saka (Arsenal), Raheem Sterling (Chelsea), dan Callum Wilson (Newcastle).

Tim Inggris berada di Grup B bersama Iran, Amerika Serikat, dan Wales. Kalau dilihat kekuatan lawan-lawannya, Inggris sepertinya masih di atas. Dan mampu jadi juara group.  Pertandingan pertama Three Lions berlangsung tanggal 21 November pukul 22.00 WIT melawan wakil benua Asia, Tim Melli Iran.

Mantan Presiden FIFA Sepp Blater mempersoalkan kehadiran Timnas Iran di Piala Dunia 22. Ia mencibir FIFA tak berani mencoret, padahal negara tersebut bermasalah di antaranya soal dukungannya kepada Rusia dan pembunuhan seorang wanita yang melakukan aksi protes.

Selain tiga orang di skuad Inggris, ada 12 pemain MU lagi memperkuat negaranya masing-masing di ajang Piala Dunia 2022. Bek kiri Tyrell Malacia memperkuat Timnas Belanda. Lisandro Martines  ada di Timnas Argentina. Gelandang Eriksen membela negaranya, Denmark. Raphael Varane akhirnya diboyong Timnas Prancis. Dan Facundo Pellistri tampil di Timnas Uruguay.

Selain itu, empat pemain MU bergabung dengan negaranya, Brasil. Mereka adalah Casemiro, Fred, Antony, dan Alex Telles. Sedang bintang lapangan Ronaldo, Bruno, dan Diogo Dalot memperkuat timnas Portugal.

Sedih juga saya, hampir pasti seusai Piala Dunia 2022, Ronaldo sudah tidak kembali ke kandang MU. Sepertinya dia sengaja “menyerang” MU dengan alasan dikhianati supaya cepat-cepat didepak. Kakinya sudah tak betah di Oldtrafford. Dia cibir pelatih Erik ten Hag, manajemen dan sejumlah pemain Setan Merah. Dia tahu betul, dia masih laku di tempat lain meski permainannya cenderung  menurun karena termakan usia.

STADION PETI KEMAS

Sebagai tuan rumah pelaksana Piala Dunia 2022, Qatar menyiapkan 8 stadion megah dan hebat. Ke-8 stadion itu adalah Stadion Lusail di kota Lusail, Stadion Al Bayt di kota  Al Khor, Stadion 974 dan Stadion Al Thumama di Kota Doha, Stadion Khalifa International, Stadion Education City dan Stadion Ahmad bin Ali  di Kota Al Rayan, dan Stadion  Al Janoub di Kota Al Warkah.

Stadion Al Bayt yang mempunyai kapasitas 60 ribu penonton ditetapkan sebagai lokasi upacara pembukaan. Sedang Stadion Lusail akan menjadi pertandingan final yang bersejarah sekaligus tempat penutupan Piala Dunia 2022.

Keunikan Stadion Al Bayt karena dilengkapi berbagai fasilitas mewah seperti hotel berbintang lima di dalam stadion dengan pemandangan langsung ke dalam lapangan. Bagi keluarga atau pasangan yang berbulan madu bisa nonton pertandingan dari dalam kamar.

Stadion ini dibangun tahun 2014 dan selesai November 2021. Mengantongi sertifikat ramah lingkungan dan fasilitas buka tutup atap, tergantung situasi cuaca saat pertandingan berlangsung.

Sedang Stadion Lusail atau lengkapnya Lusail Iconic Stadium mempunyai kapasitas 86 ribu penonton, terbesar dibanding 7 stadion lainnya. Karena itu mendapat kehormatan sebagai ajang final Piala Dunia 2022. Sebelumnya juga digunakan untuk enam pertandingan babak penyisihan dan satu pertandingan di setiap fase gugur.

Kemegahan stadion yang dibangun tahun 2017 dan selesai tahun 2021 lalu karena memiliki fasilitas pendingin atau AC di dalam arena  menggunakan tenaga matahari. Jadi stadion ini diklaim sangat pro-lingkungan karena tidak meninggalkan jejak karbon.

Selain itu, ada satu stadion yang juga sangat unik, kelihatan dari namanya, yakni Stadion 974 di Kota Doha. Stadion berkapasitas 40 ribu penonton ini,  memiliki daya tarik tersendiri karena bahan utama  pembangunan stadion tersebut dibuat dari tumpukan peti kemas.

Tim arsitek dengan kemampuannya menyusun 974 kontainer bekas berukuran besar, yang biasa untuk bongkar muat barang di pelabuhan dijadikan bangunan stadion. Karena itu lokasi stadion tersebut persis berada di tepi pantai Ras Abou Aboud, kota pelabuhan Doha.

Menurut keterangan, seusai pergelaran Piala Dunia 2022, Stadion 974 dibongkar kembali dan ratusan peti kemasnya dimanfaatkan ulang sebagaimana fungsinya. Sedang lokasinya dikembangkan menjadi taman dan kawasan hijau perkotaan.

Qatar atau lengkapnya Daulah Qatar adalah negara emirat di Timur Tengah, yang berbatasan darat dengan Arab Saudi dan perairan  Teluk Persia. Luasnya hanya 11.571 Km2 dengan penduduk hampir 3 juta orang. Sedikit, hampir sama dengan jumlah penduduk Kaltim.

Dengan penduduk yang tidak banyak dan pendapatan berlimpah ruah karena potensi gas alam dan minyak terbesar ketiga di dunia, membuat Qatar masuk dalam negara berpendapatan per kapita tertinggi di dunia dan memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) paling baik di antara negara Arab lainnya.

Karena negaranya kaya, maka berbagai fasilitas di Qatar banyak gratisnya. Penduduknya tidak dikenai pajak penghasilan. Jaringan media terkenal dari tanah Arab yang kita kenal dengan nama Al Jazeera adalah milik Qatar.

Pendiri Qatar adalah Jassim bin Mohammad Al-Thani. Negaranya berbentuk monarki dengan kepala negaranya saat ini adalah Sheikh Tamim bin Mahad Al-Thani. Lahir pada 3 Juni 1980 di Doha, Tamim menjadi salah satu pemimpin muda di dunia Arab, yang sangat berpengaruh saat ini.

Sepp Blatter mengaku menyesal memilih Qatar sebagai tuan rumah ajang Piala Dunia 2022 karena negara ini dianggap sangat kecil. “Walau kaya, tapi Qatar adalah negara kecil dan Piala Dunia terlalu besar buat Qatar,” katanya.

Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 ketika Sepp Blatter masih menjadi presiden FIFA. Sebenarnya FIFA ingin memilih Amerika Serikat karena Piala Dunia 2018 digelar di Rusia. Sehingga bisa menjadi isyarat perdamaian. “Saya yang salah, pilihan yang terburuk,” katanya dalam pernyataan yang mengejutkan baru-baru ini.

Banyak hal kontroversial dengan penetapan Qatar. Dugaan suap, tekanan politik dan percepatan pembangunan stadion yang banyak menelan korban. Guardian memberitakan ada 6.500 pekerja meninggal karena harus kerja keras merampungkan tempat pertandingan.

Termasuk juga urusan cuaca, yang menyebabkan dari Piala Dunia musim panas ke musim dingin. Mundurnya jadwal Piala Dunia menyebabkan padatnya kegiatan pemain karena berbenturan dengan program kompetisi di masing-masing negara.

“Agak aneh ada Piala Dunia di pertengahan musim karena Anda juga memikirkan tim Anda sendiri dan MU, dan apa konsekuensinya bagi mereka. Bagaimana Anda melanjutkan,” kata pelatih MU Erik ten Hag.

Bayangkan selama jeda Piala Dunia 2022, MU akan berhadapan dengan tim Spanyol di Cadiz dan Real Betis dalam Piala Carabao. Dia harus mempersiapkan Tim dengan pemain yang tersisa. Atau menurunkan pemain yang kelelahan habis Piala Dunia.

Piala Dunia di Qatar juga merupakan pergelaran Piala Dunia termahal dalam sejarah. Bayangkan, Qatar harus menghabiskan uang 220 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3.400 triliun. Bandingkan dengan Piala Dunia 2014 di Brasil, yang mengeluarkan dana 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp232 triliun.

Sejumlah artis dunia dijadwalkan tampil memeriahkan acara pembukaan, sebelum digelar duel perdana antara tuan rumah Qatar melawan Ekuador. Puluhan ribu penonton bakal digoyang penyanyi asal Kolombia Shakira, grup musik K-Pop, Jungkok BTS dan group Amerika Serikat Black Eyed Peas.

Seperti Piala Dunia sebelumnya, tak kalah menariknya soal kahadiran istri atau pacar para pemain, yang dikenal dengan istilah WAGs. Di antaranya Zoe Cristofoli, yang merupakan pacar Theo Hernandez hingga Katrine Friis, kekasih Andreas Christensen.

Bagi penonton Indonesia yang  mau nonton langsung ke Qatar, bisa terbang dari Jakarta, Denpasar Bali atau Surabaya. Waktu perjalanannya sekitar 9 jam dengan harga tiket bervariasi antara 20 sampai 60 juta rupiah sekali jalan. Perbedaan waktu antara Qatar dengan Jakarta sekitar 4 jam. Kita lebih cepat.

Menjelang Piala Dunia 2022, Qatar membuka kembali Bandara Internasional Doha, yang ditutup sejak tahun 2014. Bandara tersebut sudah lama pensiun, tapi dibuka lagi untuk mengantisipasi ledakan penumpang yang datang mau menonton ajang sepak bola dunia.

Saya sudah mendapat undangan menonton. Tapi tidak langsung berjubel di Qatar, cukup nobar di beberapa café di Balikpapan. Jadwal pembukaan sekitar pukul 23.00 WIB atau pukul 00.00 bagi kita di Kalimantan termasuk Kaltim. Lumayan begadang tengah malam sambil ditemani segelas kopi, singkong, dan pisang goreng. Mantap. Vini, vidi, visi. Bersatu, berjuang, menang. He..he.(*)

*) Rizal Effendi

– Wartawan senior Kalimantan Timur

– Walikota Balikpapan 2011-2021

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.