ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Hadiri Pengukuhan Duta Genre

March 22, 2023 by  
Filed under DPRD Samarinda

Share this news

SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti mengharapkan duta genre dapat mewujudkan program stop pernikahan dini, stop seks bebas dan stop penggunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza), selain itu tidak dilupakan program perihal stunting.

Hal tersebut disampaikan Sri Puji Astuti ketika menghadiri pengukuhan duta generasi berencana (Genre) tingkat kelurahan Kota Samarinda tahun 2023 di aula rumah jabatan Wali Kota Samarinda pada selasa (21/03/2023).

“Kegiatan ini sangat positif, kami dari komisi IV sangat mendukung, harapannya kegiatan seperti ini bukan hanya seremonial tapi harus ditingkatkan dengan berbagai program,” kata  Sri Puji Astuti

Disampaikan, anak-anak seharusnya dibekali juga tentang pengelolaan gizi untuk dirinya. Ia melihat banyak jajanan di Samarinda hanya penuh kalori dan lemak. Karenanya perlu pembekalan dalam hal ini, karena perihal stunting mereka juga ikut berperan.

Politisi partai Demokrat ini juga mengimbau para duta genre ini untuk bisa menularkan semangatnya, sehingga teman teman sebayanya bisa ikut dengan apa yang mereka lakukan ini.

“Mereka semua adalah anak istimewa, hari ini sudah ada 84 PIK Remaja di seluruh kecamatan, juga ada yang di perguruan tinggi dan sekolah-sekolah tentunya ini harus didukung,” tambahnya.

Acara diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Samarinda, bunda genre Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun mengatakan bahwa yang dipilih menjadi duta genre ini adalah pemuda yang terpilih dari kelurahan masing-masing. (*/adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.