ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bulan Ramadan, DPK Kaltim Tutup Lebih Awal

March 27, 2023 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

M. Syafranuddin

SAMARINDA – Selama bulan Ramadan, pelayanan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim tetap berjalan seperti biasanya, hanya saja layanan ditutup lebih cepat 1 jam, dibandingkan layanan hari biasanya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim HM Syafranuddin mengatakan,  pelayanan Perpustakaan Daerah  Kaltim di hari biasanya dibuka mulai Senin hingga Kamis, pukul 08.00 Wita dan tutup pukul 15.00 Wita. Layanan di hari Jumat dibuka mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.00 Wita. Sedangkan layanan hari Sabtu dan Minggu dan hari libur nasional tutup.

Pada bulan Ramadan terdapat perubahan jam layanan yakni, Senin hingga Kamis, pelayanan dibuka mulai pukul 08.00 sampai 14.00 Wita. Jumat pelayanan dibuka mulai pukul 08.00 sampai 10.00 Wita. Hari Sabtu dan Minggu atau hari besar nasional layanan tutup.

“Untuk layanan perpustakaan, kita hanya tutupnya saja yang dipercepat, yaitu 1 jam lebih awal. Sedangkan berdasarkan Surat Edaran perpustakaan untuk buka layanan tetap seperti biasa, ” ujarnya.

Dikatakan Syafranuddin, selama bulan Ramadan, pihaknya tidak hanya memberikan layanan untuk membaca buku di perpustakaan saja, tetapi juga layanan peminjaman buku.

“Kita juga tetap layani peminjaman buku, ” sebutnya.

Terkait dengan arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama oleh Sekretaris Kabinet RI, Syafranuddin telah menjadwalkan akan melaksanakan arahan tersebut bersama dengan jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim, dalam rangka memperkuat silaturahmi dan sinergi DPK Kaltim ke depan untuk lebih baik.(adv-dpk kaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.