ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

APEL Kota Batu Gelar Wayang Kulit “Semar Mbangun Kayangan” Peringati Hari Wayang Nasional 2023

November 27, 2023 by  
Filed under Nusantara

Share this news

BATU – Asosiasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan (APEL) Kota Batu menggelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kayangan” di rest area Desa Sidomulyo,Minggu malam (26/11/2023).

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai rangkaian perayaan Hari Wayang Nasional (HWN) 2023. Ketua APEL, Wiweko, menjelaskan acara tersebut merupakan bentuk pelestarian budaya wayang kulit sekaligus upaya memperingati hari penting bagi kesenian tradisional Indonesia.

Dalam pergelaran yang sarat dengan wejangan dan pelajaran hidup, Wiweko menyampaikan di tengah situasi politik yang semakin memanas menjelang pemilihan umum 2024, seni wayang mampu menjadi sarana meredakan perbedaan di masyarakat.

Penyerahan Gunungan Sebagai Tanda diawali pertunjukan wayang dari Ketua Apel hingga ke Dalam Ki Eko Saputro

Dikatakan, wayang kulit bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pemersatu masyarakat. Melalui pertunjukan ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga keharmonisan dan kerukunan, terutama dalam menghadapi tahun politik.

“Tugas kita semua bersama sama bagaimana wayang kulit ini jangan sampai hilang, seniman seniman tidak hilang pekerjaan dan kita sebagai anak bangsa bisa menyalurkan seni-seni budaya seperti ini ke depannya agar tidak hilang dan dicuri negara lain,” lanjutnya.

Wiweko juga menekankan kepada para Kepala Desa yang hadir agar tetap menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilu 2024.

“Saya mengajak para Kepala Desa untuk bersifat netral dalam pemilu mendatang. Ciptakan pelayanan yang baik tanpa membedakan warna politik, sehingga masyarakat dapat merasakan keadilan dan kebersamaan,” tambahnya.

Acara dimulai dengan penyerahan Gunungan dari Ketua APEL, Wiweko, kepada para Kepala Desa yang hadir yakni Kades Sidomulyo, Pandanrejo, Giripurno dan Kades Sumberbrantas. Gunungan tersebut kemudian diterima oleh Ki Dalang Eko Saputro, yang bertugas memainkan lakon “Semar Mbangun Kayangan.”.

Lakon “Semar Mbangun Kayangan” dinilai Ketua APEL Wiweko sangat menginspirasi. Ketokohan Semar sebagai simbol wong cilik, rakyat jelata, mencoba membangun kayangan. Kayangan yang dimaksud Semar bukanlah istana megah (baca: kekuasaan) melainkan untuk mengembalikan sikap pemimpin untuk berorientasi pada rakyatnya.

Pemimpin harus memiliki rasa asah, asih, asuh, ngopeni (memelihara) dan ngayemi (memakmurkan). Tujuannya tercipta negeri makmur, adil, sejahtera, dan sentosa, gemah ripah loh jinawi. Nilai yang terkandung dalam lakon ini bisa menjadi teladan terutama bagi generasi milenial.

“Wayang ini merupakan tontonan dan tuntunan, jadi ada kehendak keinginan bahwa cerita perwayangan ini bisa menjadi kehidupan anak-anak kita di generasi milenial dan kalau kesenian bangkit, ekonomi juga pasti bangkit. Budaya bagian dari keinginan kita dan nguri- uri kebudayaan jawi adalah hal yang sangat penting bagi kita,” pungkas Wiweko yang juga Kepala Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Kota Batu. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.