Membanggakan Tahun 2023: Kota Batu Membidik Pencapaian Prestasi dalam Pembangunan Berkelanjutan

BATU – Tahun 2023 menjadi momentum penting bagi Kota Batu dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) yang disampaikan oleh PJ. Walikota Batu, Aries Agung Paewai, pada rapat paripurna DPRD Kota Batu, Kamis ( 28 /3/2024), tergambar dengan jelas bahwa Kota Batu telah mencapai pencapaian yang menggembirakan di berbagai sektor pembangunan.

Salah satu indikator utama yang menjadi fokus adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mencerminkan tingkat kesejahteraan dan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan peningkatan pendapatan. Prestasi Kota Batu tergambar dari peringkat ke-8 di antara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan angka IPM mencapai 79,07, mengalami kenaikan sebesar 0,94 poin dari tahun sebelumnya. Prestasi ini mengungguli capaian IPM baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Selain itu, sektor ekonomi Kota Batu juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Batu pada tahun 2023 mencapai Rp. 20,5 Triliun, menandai kenaikan sebesar 10,42% dari tahun sebelumnya. Capaian ini tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota, tetapi juga mengurangi tingkat inflasi menjadi 2,56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,45%.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka tertinggi di Jawa Timur, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional, menandakan keberhasilan program pembangunan yang dilakukan di Kota Batu. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan dukungan kepada sektor-sektor ekonomi lokal.

Tak hanya sektor ekonomi, indikator sosial juga menunjukkan progres yang signifikan. Penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,48 poin pada tahun 2023 atau 7.100 jiwa dari sebelumnya 3,79 persen ( 2022 ). Serta penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,91 poin atau 4,56 persen ( 2023 ) dari kondisi tahun 2022 sebesar 3,79 persen, sedangkan jumlah kemiskinan ekstrem 0 persen.

Penurunan ini menunjukkan efektivitas dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran.

Lebih dari itu, program penanganan stunting juga memberikan hasil yang membanggakan. Kota Batu berhasil menurunkan prevalensi balita stunting secara signifikan,tahun 2023 penurunannya 6,17 persen dari 1.932 Balita di Januari 2023 menjadi 1.326 Balita di Desember 2023. Hal ini  menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Prestasi gemilang ini merupakan bukti nyata keseriusan Pemerintah Kota Batu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan yang berkelanjutan. Disamping itu mampu merumuskan kebijakan pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan inklusivitas masyarakat. (Buang Supeno)

---